SRAGEN- Sebanyak lima jemaah calon haji di Sragen batal berangkat menunaikan ibadah haji musim ini. Dua diantaranya meninggal dunia sebelum keberangkatan dan tiga lainnya menunda keberangkatan karena suatu hal.
Hal itu terungkap dalam pamitan haji di Pendapa Rumdin Bupati Sragen, Selasa (24/7/2018). Kepala Kantor Kementerian Agama Sragen, Ahmad Nasirin mengungkapkan tahun ini Sragen memberangkatkan total 886 jemaah calon haji.
Jumlah itu berkurang tujuh orang dari awalnya 893 orang. Namun tiga orang mutasi ke Kota Surakarta, dua jemaah batal berangkat karena sesuatu hal dan satu jemaah tunda berangkat karena suami sakit dan dua jemaah meninggal dunia pada bulan Juli ini.
Kemudian, Sragen juga mendapat satu mutasi masuk satu jemaah dari Pontianak Kalimantan Barat. Seluruh jemaah yang terbagi menjadi empat kelompok terbang 47,48,49 dan 50 selanjutnya akan diberangkatkan ke Asrama Haji Donohudan pada 30 Juli.
“Kemudian dijadwalkan ke Tanah Suci 31 Juli dan 1 Agustus,” paparnya.
Untuk jamaah haji tertua atas nama Suto Dikromo dengan usia 88 tahun dari Kecamatan Sidoharjo. Sedangkan untuk usia termuda atas nama Ari Priono dengan usia 23 tahun dari Kecamatan Kedawung.
Dua orang calhaj yang meninggal dunia itu diketahui bernama Suprapto asal Tanon, Kloter 50 yang meninggal awal Juli lalu. Sedangkan satunya bernama Jumirah, yang tergabung dalam kloter 49 dan meninggal dunia Senin (23/7/2018).
“Sehingga total sampai hari ini jumlah jamaah Kabupaten Sragen yang akan diberangkatkan sebanyak 886 orang. Kami informasikan kepada Ibu Bupati bahwa tahun ini telah diberlakukan adanya Pelimpahan Porsi Wafat. Jamaah yang sudah dinyatakan berhak berangkat tetapi meninggal bisa digantikan oleh ahli warisnya. Mohon doanya mudah mudahan proses pelimpahan porsi almarhum Bapak Suprapto yang digantikan ahli warisnya bisa berjalan lancar,” tukasnya. Wardoyo