SUKOHARJO-Baut tutup oli kadang dianggap hanya bagian sepele dari sepeda motor. Namun demikian, jika sembarangan dalam memasang komponen ini, bisa membuat motor turun mesin.
Jika sudah begitu maka dapat diperkirakan yang terjadi selanjutnya. Pemilik motor harus mengeluarkan biaya tidak sedikit, plus perbaikan yang memakan waktu lama.
Salah seorang penggemar touring sepeda motor asal Kota Makmur Sukoharjo, Riyanto menceritakan pengalaman tidak mengenakkan seputar baut penutup oli. Dia selama ini mengganti oli mesin sendirian, tidak diserahkan ke bengkel. Alasannya, hemat ongkos, dan sebenarnya merupakan pekerjaan yang sangat mudah. Cukup mengeluarkan oli dari mesin, kemudian menggantinya dengan oli baru.
Tapi suatu ketika dia kurang hati-hati memasang kembali buat tutup oli. Hingga petaka pun terjadi.
“Baut tutup oli di bagian bawah mesin saya lepas. Kemudian oli keluar dari lubang yang sebelumnya ditutupi baut itu. Setelah semua oli bersih, saya pasang kembali buat pada lubangnya,” beber dia, Selasa (17/7/2018).
Setelah baut terpasang kembali, dia menuangkan oli baru ke dalam mesin. Tapi dia kaget melihat tetesan oli yang terus keluar dari baut tutup oli.
“Ternyata waktu memasang baut, saya kurang hati-hati. Baut belum pas pada ulirnya di lubang mesin, tapi sudah saya paksakan dikencangkan. Akibatnya ulir lubang mesin rusak, oli menetes keluar terus,” terang dia.
Solusinya, papar pria berbadan sedang itu, lubang oli di bagian bawah mesin yang rusak, dicor ulang dengan besi. Kemudian baru dibuatkan ulir baru. Pekerjaan yang menurut dia sangat simpel namun memerlukan biaya besar.
“Karena mesin harus diturunkan. Dikosongkan semua komponen di dalamnya. Baru dicor ulang lubang olinya,” papar dia.
Berkaca dari pengalaman tersebut, dia mewanti-wanti pemilik sepeda motor untuk hati-hati saat memasang kembali baut tutup oli. Harus dipastikan ulir di baut, sudah pas pada ulir di lubang mesin, baru kemudian dikencangkan.
“Kalau khawatir dan mau aman, untuk ganti oli, serahkan saja ke bengkel,” kata dia. Aris Arianto
