Beranda Daerah Karanganyar Bisnis Warung Kopi Makin Menjanjikan. Ini 12 Strategi Merintis Bisnis Warkop!  

Bisnis Warung Kopi Makin Menjanjikan. Ini 12 Strategi Merintis Bisnis Warkop!  

Pelatihan meracik kopi. Foto/Wardoyo
Pelatihan meracik kopi. Foto/Wardoyo

KARANGANYAR-  Jumlah warung kopi di seputaran Solo Raya, termasuk karanganyar, semakin menjamur.Pengelola warung kopi ini, rata-rata dari kalangan anak muda.

Hampir di setiap sudut kota, terlihat warung yang menyajikan aneka kopi, yang disajikan oleh para barista. Tak pelak, warung kopi ini, menjadi salah satu tempat nongkrong yang mulai dilirik kalangan muda.

Melihat menjamurnya warung kopi ini, Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) memberikan pembinaan kepada pelaku ekonomi kreatif terkait industri warung kopi yang ada di Karanganyar yang berlangsung di Hotal Nava Tawangmangu, Selasa (24/07/018).

Kepada sejumlah watawan, Direktur Edukasi Ekonomi Kreatif, Poppy Savitri, mengatakan, berkembangnya usaha dalam bidang kedai dan cafe kopi ini menunjukkan jika  kopi  sudah menjadi gaya hidup dan bukan sekedar barang komoditas.

Selama ini, menurut Poppy,  Indonesia  merupakan salah satu negara penghasil  kopi  terbaik  di  dunia. Dan BEKRAF berupaya memaksimalkan potensi kopi Indonesia menjadi gaya hidup agar ekosistem industri kopi menjadi semakin kuat.

“Pelatihan ini  untuk memberikan edukasi kepada para pelaku ekonomi kreatif subsektor kuliner khususnya kopi tentang bagaiamana cara mengembangkan usahanya,  konsep  untuk pembukaan kedai kopi atau kafe, desain yang menarik untuk tempat usaha dan produk  menarik, pemasaran yang efektif, serta pengelolaan secara professional,” ujarnya.

Hal yang sama dikatakan anggota DPR RI, Laila Istiana. Menurutnya, kopi ini sudah menjadi budaya di Indonesia dan dijual di warung pinggir jalan. Saat ini, warung kopi tidak hanya dijual dipinggir jalan, tapi sudah dikelola menjadi lebih profesional dengan mengedepankan kopi Indonesia.

“Hal ini sangat membanggakan bagi kita. Berkembangnya berbagai warung kopi yang dikelola secara profesional, akan berdampak pada penegembangan sector alam, sektor pariwisata dan pengembangan sector ekonomi kreatif. Dari alam ke pariwisata kemudian ke industri kreatif  yang memunculkan pelaku usaha baru darai kalangan muda. Dan ini harus terus kita dorong,” kata dia.

Terpisah, Eddy Panggabean, Ketua Masyarakat Kopi Indonesia, menyampaikan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan skill peserta dalam meracik kopi dengan fokus pada 12 (dua belas) unit kompetensi yang berakitan dengan peningkatan kemampuan dalam meracik kopi.

Menurutnya, seorang pengelola atau barista kopi harus mampu mengelola bahan baku, mengelola peralatan dan perlengkapan, mengelola area kerja, menangani pelanggan, mengoperasikan peralatan dan memutakhirkan pengetahuan tentang kopi.

“Kita berbagi pengetahuan bagaimana meningkatkan kemampuan pemilik kedai kopi dan barista dalam meracik kopi,” jelas Eddy.

Ditambahkannya, pelatihan ini juga diharapkan  dapat memberi nilai tambah serta standarisasi bagi para pelaku kreatif di bidang kopi dalam menyajikannya di kedai-kedai, atau cafe kopi dengan brand asal Indonesia.

“Jika dikelola dengan baik, warung kopi ini merupakan peluang bisnis yang cukup menjanjikan,” pungkasnya. Wardoyo