Beranda Umum Nasional Jika Tarif Tak Dikembalikan ke Rp 3.000, Driver Ojek Online Tetap Akan...

Jika Tarif Tak Dikembalikan ke Rp 3.000, Driver Ojek Online Tetap Akan Demo Saat Asian Games

Pengemudi ojek online melakukan aksi di depan Gedung MPR / DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin, 22 April 2018. Maria Fransisca Lahu
Pengemudi ojek online melakukan aksi di depan Gedung MPR / DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin, 22 April 2018. Maria Fransisca Lahu

JAKARTA–Tuntutan para pengemudi ojek online agar tarif ojek online dikembalikan seperti semula yaitu Rp 3.000 per kilometer. Bila tuntutan tersebut tidak ditanggapi maka mereka akan melakukan demo saat Asian Games dihelat. Ketua Umum Perkumpulan Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring Indonesia, Igun Wicaksono mengatakan demo para pengemudi ojek online saat perhelatan Asian Games akan tetap dilangsungkan.

Tarif tersebut, kata Igun merupakan tarif yang berlaku pada 2015, di mana ojek online menjadi populer di masyarakat. “Dulu tarif kami Rp 3.000 per kilometer, sekarang Rp 1.200, padahal harga kebutuhan terus naik,” kata Igun Jumat, (27/7/2018).

Igun mengakui telah ada pertemuan dengan pihak Kementerian Perhubungan. Namun, dalam dialog tersebut belum ada titik temu soal pengembalian tarif ojek online. Sehingga, dia bersama para pengemudi ojek lainnya, akan tetap melangsungkan unjuk rasa di Gelora Bung Karno. Dia mengklaim, ada 50.000 driver yang akan ikut berunjuk rasa.

Baca Juga :  Gibran Minta Sistem Zonasi Dihapus,  FSGI Minta Presiden Prabowo Tetap Pertahankan. Mendikdasmen: Tunggu Tim Pengkajian yang Kami Bentuk

Soal tarif ojek online, Vice President Corporation Comunication Gojek, Michael Reza Say, mengatakan tiap daerah memiliki permintaan dan penawaran yang berbeda-beda. “Gojek sudah memperhitungkan tarif,” ucap dia.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjamin para pengemudi ojek online tidak akan melakukan unjuk rasa, saat pembukaan Asian Games oleh Presiden Joko Widodo. Dia mengatakan sudah melakukan dialog dengan para asosiasi ojek online.

Budi Karya menjelaskan, perihal tuntutan para pengendara ojek online, akan diakomodir oleh Pemerintah Daerah. Beberapa daerah yang sudah mengakomodir hal tersebut ada di Balikpapan dan Jawa Timur.

Baca Juga :  Kasus Polisi Tembak Polisi: Curhatan ke Ibu Belum Tuntas, AKP Ulil Sudah Terlanjur Pergi…

Soal regulasi ojek online, kata Budi Karya, diserahkan ke Pemerintah Daerah masing-masing. “Harapan kami, semua bisa saling mengerti,” ucap dia.

www.tempo.co