JAKARTA – Nama Kapitra Ampera hampir selalu dikaitkan dengan pemimpin besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab. Wajar karena dia adalah pengacara Rizieq atas kasus yang membelitnya. Namun, belakangan terjadi kejutan saat Kapitra dicalonkan sebagai Caleg dari PDIP.
Dan perkembangan terkini, Kapitra sudah tidak menjadi pengacara Rizieq lagi. Benarkah dua fakta tersebut saling berhubungan? Eks Sekretaris FPI yang juga juru bicara Persaudaraan Alumni 212, Novel Bamukmin mengungkapkan alasan mengapa Kapitra Ampera sudah tak menjadi pengacara untuk Rizieq Shihab.
“Kapitra sering berseberangan dengan PA 212,” kata Novel saat dihubungi Tempo pada Rabu, 18 Juli 2018.
Novel mengatakan PA 212 kerap mengkritik soal penjualan aset negara kepada asing. Namun sikap itu agaknya tidak sejalan dengan Kapitra. “Buat kami sikap netral kepada pemerintah saja sudah dianggap berseberangan,” ujarnya.
Kapitra Ampera adalah pengacara Rizieq Shihab, pimpinan FPI yang tengah berada di Arab Saudi. Kapitra juga sempat menemui Rizieq Shihab di Arab Saudi setelah Surat Penghentian Penyidikan (SP3) Rizieq diterbitkan kepolisian atas kasus dugaan chat konten pornografi.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto sebelumnya mengatakan Kapitra Ampera maju menjadi caleg dari PDIP. Kapitra maju dari daerah pemilihan Sumatera Barat. “Yang bersangkutan memang dicalonkan oleh PDIP dari dapil Sumatera Barat,” kata Hasto pada Selasa, 17 Juli 2018.
Mengenai Kapitra yang disebut mencalonkan diri menjadi caleg dari PDIP, Novel membantahnya. “Bukan, kami mendengar Pak Kapitra juga sudah membantah kalau dia nyaleg dari PDIP,” kata dia.
Dari informasi yang diterimanya juga, Kapitra Ampera sudah tidak menjadi pengacara Rizieq Shihab sejak enam bulan lalu. “Seingat saya sudah enam bulan lalu tidak lagi mewakili Habib,” kata Novel.
