Beranda Nasional Jogja Tangan-tangan Jahil Diduga Embat  Tetenger Jenderal Sudirman dari Pedestrian Malioboro

Tangan-tangan Jahil Diduga Embat  Tetenger Jenderal Sudirman dari Pedestrian Malioboro

Ilustrasi/Tribunnews

JOGJA  –  Tangan-tangan jahil ternyata masih juga mencari sasaran. Kali ini, yang menjadi “korban” adalah sejumlah tiang pancang yang fungsinya untuk membatasi tetenger Jendral Sudirman di pedestrian Malioboro sisi timur.

Bahkan, di lokasi tersebut, saat ini menjadi lahan jualan pedagang kaki lima (PKL). Tetenger Jendral Sudirman berada tepat di depan eks ruang kerja pahlawan nasional tersebut, yang menyatu dengan komplek Hotel Garuda.

Namun, keberadaan prasasti kini menjadi misteri, lantaran tidak ada pihak yang mengetahuinya secara pasti.

Saat dilakukan penelusuran di lapangan, yang tersisa hanyalah bekas lingkaran di teraso saja, sedangkan tiang pancang dan tetenger yang menyampaikan informasi terkait ruangan bersejarah itu, sudah tidak tampak lagi.

Baca Juga :  Walikota Jogja Kerahkan 100 Truk Angkut Sampah, Depo Kotabaru Ditarget Bersih Sebelum Natal

PKL penjaja makanan yang berjualan di lokasi tersebut, mengaku sama sekali tidak tahu-menahu terkait pencopotan itu.

Ia berdalih, hanya merupakan pegawai dan mempersilakan Tribun Jogja untuk menanyakan langsung kepada juragannya.

“Wah, saya tidak tahu, tanyakan langsung ke bosnya saja, saya di sini cuma pegawai,” ujar perempuan yang enggan disebutkan namanya itu, Rabu (4/7/2018).

Sementara itu, Manajer PT. F Syukri Balak, selaku kontraktor penataan Pedestrian Malioboro, Eri Purnomo, mengatakan bahwa yang melepas tiang pancang beserta tetenger tersebut, adalah Unit Pelaksana Tugas (PLT) Malioboro.

“Setahu kami, tu kemarin pas ada peringatan Pangsar (Panglima Besar) Jendral Sudirman, dilepas oleh UPT. Kalau mau dipasang lagi atau tidak, silakan nyuwun pirso kemawon kalihan UPT,” ucapnya. 

Baca Juga :    Antisipasi Parkir Nuthuk, Sultan HB X Siap Turun Tangan

www.tribunnews.com

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.