WONOGIRI–Baru sepekan lalu sejumah pejabat Pemkab Wonogiri mengalami rotasi dan mutasi. Saat ini kembali hal yang sama dilakukan, Kamis (2/8/2018).
Bupati Wonogiri Joko Sutopo melantik tiga orang Pejabat Pengawas atau Eselon IV. Pengambilan sumpah janji jabatan berlangsung di Graha Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Wonogiri. Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Bupati Wonogiri Nomor: 821.2/ 3667/tahun 2018 tanggal 31 Juli 2018 tentang Pengangkatan/Penunjukan dalam Jabatan Pengawas (Eselon IV) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonogiri.
Ketiga Pejabat Pengawas tersebut adalah Imam Sutarko, Kasi Kelembagaan dan Sarana Prasarana SD Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wonogiri. Dia kini menjabat Kasubag Pembinaan Pengadaan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kabupaten Wonogiri. Mudrik Alfan Harahap, Kasubag Pembinaan Pengadaan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kabupaten Wonogiri, jabatan baru sebagai Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Wonogiri.
Kemudian Dwi Listyo Nugroho, Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Wonogiri menduduki jabatan baru sebagai Kasi Kelembagaan dan Sarana Prasarana SD Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wonogiri.
Bupati menyampaikan apresiasi atas prefesionalitas ketiga pejabat itu dalam mengemban tugas selama ini sehingga program kegiatan pemerintah bisa berjalan dengan lancar. Ketiganya dinilai telah menunjukkan profesionalitas, totalitas, integritas dari jabatan lama yang luar biasa untuk Wonogiri.
“Saat ini adalah upaya Pemkab melakukan fungsi-fungsi pelayanan untuk menjalankan program kegiatan yang telah disepakati bersama. Kita harus melakukan evaluasi untuk pencapaian tahun-tahun mendatang,” kata Bupati.
Dia menerangkan, dinamika pemerintahan sekarang ini berada pada era keterbukaan, kebebasan publik, dan partisipasi masayarakat. Ada pihak-pihak yang selalu melakukan proses pengawasan, pihaknya berharap semua bisa melakukan instropeksi terhadap yang sudah dikerjakan dan akan dikerjakan.
“Dengan begitu, akan ada satu ruang yang tepat untuk melakukan perbaikan-perbaikan. Optimalkan fungai komunikasi, koordinasi, dan evaluasi untuk dijadikan suatu sistem dalam bekerja, sehingga terukur dan bisa dipertanggungjawabkan,” jelas Bupati. Aris Arianto