KARANGANYAR- Insiden penembakan yang terjadi di Distrik Tingginambut oleh KKB (kelompok kriminal bersenjata) terhadap dua anggota Kopassus Satgasban Maleo Pos Tingginambu, Puncakjaya, Papua, turut menghadirkan duka bagi Karanganyar. Pasalnya, satu dari dua korban yang gugur dalam insiden itu ternyata berasal dari Karanganyar.
Korban yang gugur adalah Pratu Fredi yang tercatat sebagai Anggota Kopassus Satgasban Tingginambut.
Data yang dilansir Polres Karanganyar, insiden penembakan itu terjadi hari Minggu (19/8/2018) pukul 13.30 WIT. Insiden terjadi di jembatan kali Tingginambut, kampung Tingginime, Distrik Tingginambut, Puncak Jaya. Insiden menewaskan Letda Amran Blegur ( DanPos Kopassus Satgasban Tingginambut dan Pratu Fredi ( Anggota Kopassus Satgasban Tingginambut).
Penembakan bermula ketika hari Sabtu tanggal 18 agustus 2018 Letda Amran Blegur ( Danpos Kopassus Satgasban Tingginambut ) mendapat telopon dari Terianus Enumbi (anggota dari Goliat Tabuni).
Dalam telepon itu intinya meminta bahan makanan dan aki motor dan dijanjikan akan memberikan senjata laras pendek. Mendapat telepon itu, Danpos Maleo Tingginambut menyanggupi bahan makanan tersebut kepada Terianus Enumbi.
Rencana bahan makanan tersebut akan diserahkan pada hari Minggu (19/8/2018) di jembatan Tingginambut.
Tepat pada Minggu (19/8/2018) pukul 11.30 WIT Danpos Maleo Tingginambut menerima pangilan telepon dari Goliat Tabuni. Pada pukul 13.30 WIT Danpos (Letda Inf Amran Blegur) bersama anggota (Pratu Fredi) berangkat menuju jembatan Tingginambut dengan membawa bahan makanan yang diminta oleh Terianus Enumbi. Mereka mengantar dengan mengunakan sepeda motor jenis Suzuki Thunder.
Pada pukul 14.00 WIT Koramil Tingginambut menerima laporan dari masyarakat bahwa ada anggota pos yang terkena tembak di jembatan Tingginambut.
Setelah dicek, ternyata tim menemukan 2 jenazah di rumah kayu jembatan tingginambut..Letda Inf. Amran mengalami luka tembak di kepala ,luka panah dibagian perut dan pinggang. Sedangkan Pratu Fredi mengalami luka tembak di pinggang sebelah kiri, luka panah di pingang sebelah kanan dan kepala depan.
Pasca insiden itu, pukul 15.00 WIT jajaran Pam rahwan DPP Dansatgasban Kolonel Inf. Ardian bersama rombongan pengamanan bergerak dari Mulia menuju TKP untuk mengevakuasi korban dengan menggunakan 2 kendaraan strada dan 2 kendaraan ambulance.
Kapolres Karanganyar, AKBP Henik Maryanto melalui Kasubag Humas, AKP Suryanto membenarkan Pratu Fredi adalah warga Karangbangun, Matesih, Karanganyar.
“Pemakaman dijadwalkan Senin (20/8/2018) pukul 09.00 WIB,” terangnya. Wardoyo