SOLO-Kiprah Waldjinah, maestro musik keroncong Indonesia, di dunia seni tak surut meski telah memasuki usia senja. Bersama kedua anaknya, Waldjinah membuka Studi Musik dan Gerai Batik. Studio musik yang dikolaborasi dengan gerai batik ini akan menyasar semua genre musik walaupun Waldjinah besar dari musik keroncong.
Pembukaan studi dan kursus musik yang diberi nama “Dofami Musik Studio” ini berlangsung Minggu (19/8/2018) kemarin di Jalan Nakula Blok H 13 Solobaru. Studio rekaman ini akan menyasar pada indi label dan kursus musik serta vocal.
“Apalagi, sekarang ini indie label lagi marak termasuk di Kota Surakarta mulai eksis,” ungkap Bambang Hery Santoso, putra dari Waldjinah, yang menginisiasi terbentuknya studio musik ini.
Ditambahkan Bambang, pembukaan studio musik ini berdasar pengalamannya bermusik. Studio ini dikelola bersama dengan semua anggota keluarga termasuk Waldjinah sendiri.
“Pengalaman saya bermusik serta inspirasi dari ibu saya dalam dunia musik, membawa saya untuk membuka studio itu. Semoga studio ini dapat menjadi ruang baru untuk meningkatkan potensi bermusik masyarakat,” katanya.
Yang unik, studio musik ini dikolaboraasi dengan gerai batik yang diberi nama Showroom Batik Walangkekek. Showroom ini menampilkan koleksi-koleksi batik dengan cita rasa vintage modern.
“Gerai batik ini diinspirasi oleh Ibu Waldjinah karena sejak dari muda dulu beliau selalu identik dengan batik, kain, sanggul, dan produk tradisi lainnya,” ujar Ester Menil, Owner Batik Walangkekek, yang juga menantu dari Waljinah.
Ester menambahkan, arah produk Batik Walangkekek lebih kepada batik handmade. Hal itu untuk mengangkat kearifan lokal, dan melestarikan produk lokal.
Studio Dofami Musik memiliki ragam fasilitas. Selain menyediakan studio rekaman dengan teknologi digital, pengelola juga menyediakan layanan untuk kursus musik bagi masyarakat umum dengan beragam jenis musik. Mulai dari kursus flute, saxophone dan piano.
“Biayanya yakni Rp Rp 400.000 per instrumen, setiap bulannya. Dan kursus tersebut dilaksanakan 1 minggu sekali dimana per temuan satu jam,” ungkap Bambang.
Yang menarik, untuk studio musik ini juga menyediakan fasilitas rekaman (recording). Bagi yang menginginkan rekaman pribadi juga dilayani, di mana untuk paket rekaman pribadi dengan biaya sebesar Rp 2,5 juta.
Bagi mereka yang ingin belajar vokal, khususnya untuk genre keroncong dan musik tradisi akan mendapatkan sentuhan dari Waldjinah langsung. “Kami juga mengembangkan kursus vocal, yang akan ditangani oleh Ibunda, Bu Waldjinah sendiri,” tambah Bambang.
Waldjinah mengaku bahagia dengan hadirnya studio musik yang dihadirkan keluarga besarnya ini. Ia berharap keberadaan studi musik ini akan menjadi sarana untuk menularkan kemampuan bermusiknya kepada masyarakat.
“Kebetulan anak-anak saya juga pinter bermusik, sehingga bisa disalurkan kesana. Namun yang lebih penting ide-ide bermusik lewat studio musik ini. Kami juga bisa merekam karya-karya kami untuk bisa dinikmati masyarakat,” paparnya.(Syahirul)