Beranda Daerah Karanganyar Panti Pijat Plus-plus Kebakkramat Digerebek Satpol. Bertarif Hingga Rp 200.000, 3 Pemijat...

Panti Pijat Plus-plus Kebakkramat Digerebek Satpol. Bertarif Hingga Rp 200.000, 3 Pemijat Syahwat Diciduk

Ilustrasi razia PSK. Foto/Dok JSnews

KARANGANYAR- Satpol PP Karanganyar menggerebek lokasi prostitusi terselubung di warung remang-remang Karangpandan dan pijat plus-plus di Kebakkramat, Karanganyar, Selasa (31/7/2018). Sebanyak 5 PSK dan tiga pemijat plus-plus diciduk dalam operasi penyakit masyarakat tersebut.

Kelima wanita PSK itu diamankan dari lokasi warung remang-remang di kompleks pasar hewan Pasar Karangpandan. Sedangkan tiga pemijat plus-plus diamankan di panti pijat Kebakkramat.

“Dari hasil penyergapan di warung Karangpandan, warungnya selain untuk berjualbeli barang dagangan juga bisa melayani nafsu pria hidung belang,” papar Kepala Satpol PP Karanganyar, Kurniadi Mulato kepada wartawan.

Sementara di panti pijat Kebakkramat, selain melayani pijat, para wanita pemijat juga menyediakan layanan plus-plus.

Dari hasil interogasi, tarif yang dipasang pelaku bervariasi. Di panti pijat Kebakkramat, layanan pijat bertarif Rp 80 ribu. Sedangkan layanan ‘plus-plus’ dipatok hingga sampai Rp 200 ribu. Tempat praktik para terapis ini di sebuah ruko yang memiliki 7 kamar.

Baca Juga :  Kesbangpol dan IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

Kurniadi menguraikan operasi pekat itu digelar untuk menekan praktik prostitusi yang ada di dua lokasi itu. Mereka yang diamankan kemudian diberikan pembinaan dan disidangkan melalui tindak pidana ringan.

Menurutnya pemberian sanksi tersebut diharapkan memberi efek jera para pelaku. Operasi digelar dengan menerjunkan 20 anggota untuk beroperasi secara senyap.

“Kemudian menyergap dalam waktu bersamaan supaya enggak bocor informasinya. Yakni di pasar hewan Karangpandan dan di panti pijat daerah Nglarangan, Kebakkramat. Sebagian memang wajah lama,” urainya.

Baca Juga :  Kesbangpol dan IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

Kurniadi mengaku menyayangkan para pelaku tindak asusila tidak kunjung jera meski berulangkali terjaring operasi.Wardoyo