Beranda Nasional Jogja “Perspektif” Gelar Pameran Seni Rupa Inklusif dan Aksesibel

“Perspektif” Gelar Pameran Seni Rupa Inklusif dan Aksesibel

JOGJA –  Perspektif Yogyakarta, sebuah kelompok seni rupa dengan seluruh anggota kaum difabel, kembali menunjukkan eksistensi dan konsistensinya.

Bertempat di Museum Sonobudoyo Yogyakarta,  Rabu (8/8/3018) – Minggu (12/8/2018), Perspektif Yogyakarta akan menggelar pameran bertajuk Eksplorasi Titik, Membangun Percaya Diri Dengan Seni Rupa.

“Ini adalah pameran ke sembilan sejak Perspektif  didirikan Oktober 2014 di Yogyakarta,” beber Agoes Widhartono dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Pameran akan dibuka dan diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X pukul 16.00 WIB.

Dijelaskan bahwa Gelaran pameran kali ini inklusif dan aksesibel, bisa disaksikan dan dinikmati oleh  semua orang, tak terkecuali, termasuk penyandang disabilitas.

Bagi difabel tuli, misalnya,  disediakan penerjemah bahasa isyarat. Sedangkan bagi difabel netra, disediakan juru bisik
dan keterangan untuk setiap karya dalam huruf Braille. Mereka juga bisa meraba untuk
memahami setiap karya.

Dijelaskan, penguatan rasa percaya diri menguasai media seni rupa adalah  dengan tahap penguasaan elemen seni rupa yang paling dasar, yaitu titik.

Baca Juga :  Petani Sleman Keluhkan Jatah Pupuk Subsidi dan Biaya Tambahan

“Di sinilah titik  digunakan sebagai metode membangun percaya diri bagi difabel melalui karya seni,” jelasnya.

Mengapa titik? Karena setiap anak bisa menguasai titik menggunakan anggota bagian tubuh  manapun dengan bahan apapun yang mudah didapat di sekitar kehidupan mereka.

Agoes menjelaskan,  anggota Perspektif adalah anak-anak dengan beragam jenis disabilitas. Ada difabel  tuli, difabel daksa, difabel intelektual dan down syndrome. Perupa peserta pameran kali ini  sebanyak 18 orang dengan rentang usia mulai dari empat tahun hingga 23 tahun.

Ada juga yang  belum bersekolah hingga mahasiswa.  Kelompok Perspektif bukanlah sebuah sanggar atau organisasi seni rupa. Kelompok  ini lebih merupakan keluarga besar yang bersekutu memberi kesempatan bagi anak-anak  difabel melalui kegiatan seni rupa dan membangun kesetaraan dalam hidup.

Baca Juga :  Disimpan di Bawah Kasur, Seluruh Perhiasan Lansia di Kulonprogo Senilai Rp 23,5 Juta Ini Lenyap Dicuri

Sedangkan  kepengurusan Perspektif dilakukan tim inti, core team, berasal dari beragam latar belakang mulai dari  seniman, pegiat HAM dan jurnalis yang bersedia mendedikasikan pikiran, waktu,
tenaga dan gagasan untuk bersama dengan difabel melakukan kegiatan seni rupa. #Suhamdani