Beranda Market Ekbis Harga Anjlok, Pedagang Bawang Putih Sepi Permintaan

Harga Anjlok, Pedagang Bawang Putih Sepi Permintaan

Ilustrasi bawang putih
pexels

SOLO– Sejumlah pedagang bawang putih mengeluhkan sepinya permintaan dari para pelanggan.  Sepinya permintaan itu, karena dianggap harga jual eceran yang terus anjlok. Sehingga menyebabkan pedagang pengecer bertambah banyak.

“Harga anjlok sudah beberapa waktu. Kalau seperti ini memang permintaan justru ikut turun. Karena dengan harga turun, pedagang pengecer dari luar Pasar Legi lebih memilih ambil barang langsung dari gudang atau distributor untuk diecer kembali, ” kata salah seorang pedagang bawang,  Ningsih, Selasa (25/9/2018).

Ningsih menceritakan, penurinan permintaan sangat tajam terjadi beberapa waktu terakhir. Jika sebelumnya sehari bisa menjual 20-30 kilogram, tapi sekarang hanya sekitar 5 kilogram per hari. Untuk komoditas bawang putih, Ningsih mengaku beberapa hari terakhir juga mengalami penurunan sekitar Rp 3 ribu per kilogram. Yaitu dari sebelumnya Rp 21 ribu- Rp 22 ribu per kilogram, sekarang menjadi Rp 19 ribu per kilogram. Sedangkan untuk bawang merah, terpantau setabil murah yaitu diangka Rp 8 ribu per kilogram.

Baca Juga :  Respati-Astrid Kalah, Pengamat Sebut Survei Litbang Kompas Basi

Hal semada disampaikan pedagang bawang lainnya, Sri Rahayu. Menurutnya, saat kondisi harga barang turun justru permintaan yang datang ditempatnya ikut sepi.

“Selain permintaan sepi, kalau kondisi harga turun seperti ini kita juga terancam rugi. Karena stok kita sebelumnya masih ada, padahal harga belinya saat itu relatif lebih mahal. Sehingga saat harga anjlok, mau tidak mau kita juga harus menyesuaikan dengan harga jual sekarang, ” tandasnya.

Sementara itu dari pantauan di lapangan, selain bawang, sejumlah komoditas lain  juga terpantau mengalami penurunan harga. Diantaranya adalah telur ayam ras, dari sebelumnya Rp 20 ribu per kilogram menjadi Rp 18 ribu per kilogram.  Daging ayam ras dari sebelumnya Rp 35 ribu per kilogram sekarang menjadi Rp 30 ribu per kilogram. Triawati PP