WONOGIRI-Pengusaha Bakso dan Mie Ayam Bekasi Asal Wonogiri memiliki cara tersendiri menyambut tahun baru 1440 Hijriyah. Mereka menyelenggarakan pengajian akbar dan bakti sosial berupa pemberian santunan kepada anak yatim dan duafa.
Pengajian dan santunan dilaksanakan di rumah ketua Paguyuban Pengusaha Bakso dan Mie Ayam Bekasi Asal Wonogiri , H. Widodo, Selasa (11/9/2018). Lokasi tepatnya di Dusun Miri, Desa Slogoretno, Kecamatan Jatipurn
[contact-form][contact-field label=”Nama” type=”name” required=”true” /][contact-field label=”Surel” type=”email” required=”true” /][contact-field label=”Situs web” type=”url” /][contact-field label=”Pesan” type=”textarea” /][/contact-form]
o, Wonogiri. Pengajian mendatangkan penceramah Abdullah Rabbani dari Yayasan AR Rayyan Wonogiri.
Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama para pedagang bakso dan mie ayam dari Wonogiri. Di antaranya Bakso Kumis Permai, Bakso Kumis Mitra, Bakso Echo, maupun UD. Rizky Anugrah
Tokoh masyarakat desa Slogoretno Yusuf Suparmanto smengapresiasi kegiatan tersebut. Dia berharap akan lebih banyak orang yang seperti para pengusaha bakso dan mie ayam itu. Yang bisa berbagi dengan saudara yang kurang mampu.
Dia juga meminta kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin bagi Paguyuban Pengusaha Bakso dan Mie Ayam Bekasi Asal Wonogiri di tahun–tahun berikutnya.
Sementara dalam sambutannya H. Widodo mengatakan anggota paguyuban berbeda pemikiran dengan orang-orang hebat di luar sana. Jika orang hebat sering bertanya apa kontribusi kalian kepada negara dan bangsa ini. Maka para pengusaha bakso dan mie ayam memiliki prinsip bukan siapa-siapa, dan takkan mampu berkontribusi pada negara besar ini, sesuai yang dimaui orang-orang hebat itu.
“Tapi tetap tegakkan kepala kalian, dan tetaplah melangkah ke depan sana. Berbuatlah apapun yang kalian mampu untuk memberi manfaat kepada mereka yg membutuhkan, Berbagi kepada sesama adalah perniagaan yang sungguh tidak akan membuat kalian merugi,” kata dia.
Pada acara itu, dibagikan santunan berupa sembako seharga Rp 200 ribu yang berisi gula 2 kilogram, minyak goreng 2 liter, teh, susu kaleng, mie instan, dan sejumlah biskuit kaleng. Sedangkan santunan berupa uang sebesar Rp 300 ribu yang diberikan kepada 100 anak yatim dan duafa. Aris Arianto