Beranda Umum Nasional Cerita Detik-detik Sebelum Ajal Menjemput Rini Puspitawati, LC Cantik Yang Kecelakaan Maut...

Cerita Detik-detik Sebelum Ajal Menjemput Rini Puspitawati, LC Cantik Yang Kecelakaan Maut di Sarangan 

Foto kondisi mobil Honda CRV yang ringsek dan foto Rini semasa hidupnya. Foto/Tribunnews
Foto kondisi mobil Honda CRV yang ringsek dan foto Rini semasa hidupnya. Foto/Tribunnews

NGAWI- Kematian Rini Puspitawati alias Rindu Puspita (26) LC cantik asal Paron, Ngawi yang mengalami kecelakaan maut di Sarangan, menyisakan cerita duka. Sebelum meninggal dunia, Rini atau yang biasa disapa Rindu pada Kamis (18/10/2018) hingga Jumat (19/10/2018), kabar kematian perempuan yang juga dikenal sebagai model itu sudah beredar lewat media sosial.

Padahal ia dinyatakan meninggal dunia tepat pada Sabtu (20/10) pukul 09.55 WIB.

Kala itu, kabar ini sempat meresahkan kakak korban Wiwik (33).

“Iya saya juga mendengar, itu berita bohong, mbak Rini baik-baik saja. Kondisinya sudah stabil cuma belum sadar,” kata Wiwik pada Rabu (17/10/2018) siang.

Dia mengatakan, pada hari saat terjadinya kecelakaan, banyak tetangganya yang datang ke rumah untuk melayat.

Para tetangga di sekitar rumahnya, mendapat kabar dari media sosial bahwa Rini sudah meninggal dunia.

“Tetangga tahunya juga tahu dari media sosial. Malam hari waktu kejadian, rumah saya penuh dengan tetangga mau melayat, padahal Rini masih hidup

Sudah, akhirnya setelah dijelaskan pulang semua, tapi keesokan harinya kembali lagi. Pagi harinya sudah banyak orang berdatangan untuk melayat, padahal keluarga sedang menjaga Rini di rumah sakit.”

Baca Juga :  Kasus Polisi Tembak Polisi: Curhatan ke Ibu Belum Tuntas, AKP Ulil Sudah Terlanjur Pergi…

Keluarga juga mengaku heran warga mendapat kabar dari mana sehingga berbondong-bondong datang hendak melayat.

“Tidak ada pihak keluarga yang mengatakan Rini sudah meninggal, tapi di rumah sudah banyak orang, sudah geger. Nggak tahu dapat kabar dari mana,” katanya.

Keluarga menjaga Rini mulai dari awal ia dilarikan ke RSUD dr.Soedono. Mereka mengatakan bahwa Rini saat itu mulai stabil dan bahkan membaik pasca dilakukan operasi.

Bahkan, kakak Rini, Wiwik (33) mengatakan adiknya dapat merespon ketika tangannya dipegang, dan ketika namanya dipanggil.

Hal yang tidak sama disampaikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Medik, dr.Sjaiful.

Ia mengatakan saat tiba dari kecelakaan kondisinya sudah sangat parah.

“Enggak dioperasi, sejak datang, kondisinya sangat buruk sekali, kondisi sangat buruk karena membutuhkan alat bantu ventilator (alat bantu pernafasan). Jadi bukan dioperasi, hanya tindakan membantu supaya kalau ada darah atau cairan di paru-paru, supaya paru-paru dapat berkembang,” kata dr.Sjaiful.

Dia mengatakan, sejak korban tidak sadarkan diri karena mengalami multiple organ failure (MOF), yang kemungkinan disebabkan benturan keras pada saat terjadi kecelakaan.

“Dari awal, kondisinya semakin turun bukan membaik. Dari awal sudah tidak bisa di apa-apain, untuk pemeriksaan scan juga sudah tidak memungkinkan,” katanya.

Baca Juga :  AKP Dadang, Penembak AKP Ulil Terancam Hukuman Mati

Sementara penyebab kematian Rini diduga disebabkan karena mati batang otak.

Tetapi tetangga korban Suhardi atau yang disapa Parli, juga mengatakan menurut keluarga korban, Rini sempat merespon ketika dicubit.

“Iya betul, kemarin sempat dicubit terasa, tapi akhirnya koma lagi. Tadi malam sudah koma, sama keluarga dibacakan surat yasin,” katanya.

Parli menambahkan, rencananya Rindu akan dimakamkan di Dusun Gebang Sewu, Desa Semen, Kecamatan Paron, Ngawi.

www.tribunnews.com