WONOGIRI-Sekitar 2013 hingga awal 2016 merupakan masa keemasan bisnis akik atau batu mulia. Seiring bergulirnya waktu, akik seakan hilang terlindas dan tertinggal laju roda zaman. Kendati demikian, di Wonogiri ternyata masih ada satu jenis akik yang hingga kini masih menjadi buruan, yakni Fire Opal.
Seorang pria muda terlihat asyik membersihkan sejumlah batu akik di rumahnya, Kecamatan Baturetno, Wonogiri, Senin (8/10/2018) siang. Akik-akik miliknya, terlihat sangat indah dan begitu menarik perhatian mata. Pasalnya mengeluarkan semacam berkas sinar menyerupai api.
“Ini disebut barjat api, kalau di pasaran namanya Fire Opal. Ini batu asli Wonogiri, asalnya dari Manggal, Kecamatan Tirtomoyo,” ungkap pria tersebut, Agus.
Batu jenis Fire Opal, menurut dia, merupakan salah satu kebanggaan Wonogiri. Di pasaran internasional sekalipun, Fire Opal selalu identik dengan Wonogiri. Memang banyak varian Opal, seperti Opal Meksiko, Tanzania, dan Opal Australia, hingga Opal Kalimaya.
“Tapi Fire Opal ya di Wonogiri,” sebut dia.
Lantaran identik dan unik, Fire Opal saat ini cenderung stabil dalam hal harga. Selain itu masih menjadi incaran para kolektor. Banyak keunikan dari Fire Opal. Di samping kilau cahaya mirip api, tingkat kejernihannya cukup tinggi. Juga tersedia secara alami dalam berbagai warna, hitam, merah, oranye, hijau, maupun kuning.
Tapi ada kelemahan dari Fire Opal. Yakni ketersediaannya di alam, sangat sedikit. Di bukit Manggal Tirtomoyo, kini kian sulit berburu Fire Opal.
“Tapi faktor-faktor itu yang membuat Fire Opal diburu. Harganya ratusan ribu rupiah tergantung ukuran,” sebut dia.
Untuk pemasaran, dia memilih secara online. Dirinya rajin mengunggah foto-foto koleksi batu akiknya di sosial media. Pembeli batu akik koleksinya rata-rata dari kalangan menengah ke atas dari kota- kota besar di Pulau Jawa dan Sumatra.
Wisnu Tri Pamungkas, seorang penggemar akik asal Cakung, Jakarta Timur, awalnya mengetahui kemolekan fire opal Wonogiri dari sebuah pameran batu mulia. Merasa tertarik, dia kemudian menyempatkan diri berkunjung ke Wonogiri untuk berburu fire opal. Kebetulan, dia memiliki kakek yang tinggal juga di Kota Mete.
Berdasarkan pengamatannya, Fire Opal Wonogiri bisa diterima kalangan penggemar batu akik. Alasannya, memiliki keunikan, karakteristik tersendiri, kecerahan, serta warna beragam. Dia memperkirakan nasib Fire Opal belum akan berakhir, berbeda dengan jenis akik lainnya.
Memang ada sedikit kekurangannya. Yakni fire opal itu tidak tahan benturan keras.
“Tapi justru itulah penambah nilai karakteristiknya. Pemilik harus merawatnya dengan hati-hati,” jelas dia.
Untuk diketahui, demam akik beberapa tahun lalu melanda Wonogiri. Sampai-sampai Bupati Wonogiri ketika itu, Danar Rahmanto mengeluarkan imbauan kepada kalangan PNS untuk mengenakan akik jenis Fire Opal. Hal itu sebagai salah satu upaya untuk mendongkrak kesejahteraan masyarakat penambang dan pengrajin akik. Aris Arianto