Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Pecinta Kuliner Wajib Tahu. Saat Ini Tengah Musim Petai di Wonogiri, Dijual Hanya Dengan Harga Segini

Tumpukan petai hasil panen petani Wonogiri di salah satu pengepul di Kecamatan Ngadirojo, siap dikirim ke Ibukota. Foto diambil baru-baru ini. Foto: Aris Arianto

WONOGIRI—Saat ini para petani petai di Wonogiri masuk masa panen. Ketersediaan jenis makanan lalapan yang cukup digandrunhi pecinta kuliner itu tersedia sangat melimpah di pasaran.

Selain itu, kualitas panenan musim ini cukup baik hingga digandrungi konsumen di Ibukota dan luar pulau Jawa. Kualitas panen dipengaruhi salah satunya oleh faktor cuaca.

Di tingkatan konsumen, satu helai atau lonjor petani bisa dibeli dari harga Rp 1.000-Rp.2.000, tergantung ukuran dan jumlah biji dalam satu helai.

“Banyak melimpah di pasar, Mas. Selain itu juga dijual keliling, sudah murah harganya sekarang,” ungkap seorang warga Kecamatan Wonogiri, Indah Hastuti, Senin (15/10/2018).

Petai yang dijual, jelas dia, masih sangat segar. Pasalnya setiap hari selalu ada pasokan yang datang dari berbagai kecamatan penghasil petai Wonogiri. Misalnya Ngadirojo, Jatisrono, Sidoharjo, dan sekitarnya.

Salah satu pengepul petai di Pasar Ngadirojo, Surahmi, menyebutkan, setelah petai terkumpul dalam jumlah banyak, biasanya para pedagang sudah datang sendiri memilih jenis petai sesuai selera. Rata-rata, pedagang itu merupakan langganan tetapnya.

“Setiap hari kirim, karena pelanggan memintanya setiap hari harus ada petai, apalagi di saat musim panen seperti ini,” ujar dia.

Pedagang bukan hanya dari sekitar Wonogiri. Namun banyak pula dari Jakarta dan Sumatera. Pedagang luar daerah memesan petai melalui telepon seluler.

Surahmi mengaku masih mengeluarkan biaya untuk membeli karung. Lantaran pedagang langganannya, terutama yang berada di luar kota, meminta petai-petai yang sudah dibelinya dikemas dalam satu karung besar.

Perantau Wonogiri yang tinggal di Ragunan, Jakarta Selatan, Hestya mengatakan, kualitas petai Wonogiri, sangat bagus. Bijinya tidak terlalu besar, ada sedikit rasa manisnya, bau khasnya menyengat namun mudah hilang. Aris Arianto

Exit mobile version