![IMG_20180714_222519](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/07/IMG_20180714_222519.jpg?resize=568%2C590&ssl=1)
![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/07/IMG_20180714_222519.jpg?resize=385%2C400&ssl=1)
SOLO- Presiden Joko Widodo dijadwalkan membuka agenda Apel Akbar Santri Nusantara yang akan digelar Sabtu (13/10/2018) mendatang, di Stadion Sriwedari, Solo. Awalnya, acara Apel Akbar Santri Nusantara akan dilaksanakan Minggu (7/10/2018). Namun acara tersebut terpaksa ditunda karena Presiden Jokowi yang tidak bisa hadir.
Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU), Abdul Ghofarrozin, sampai saat ini belum ada keterangan pembatalan dari pihak Presiden Jokowi. Untuk itu, pihaknya memutuskan untuk memundurkan acara tersebut sepekan setelahnya.
“Sebelumnya apel akbar akan dibuka langsung oleh Presiden Jokowi. Apel akbar ini akan dibarengkan dengan grand final Liga Santri Nusantara dan juga penutupan santri Expo. Namun ternyata ada sesuatu hal, apel akbar tidak bisa bareng dengan kegiatan lain seperti santri expo dan LSN,” paparmya, Kamis (4/10/2018).
Terkait hal itu, Gus Rozin menambahkan, panitia mengubah jadwal gelaran Apel Akbar menjadi Sabtu (13/10/2018) mendatang. Untuk apel akbar sendiri akan tetap berlangsung di Stadion R. Maladi, Sriwedari Solo.
“Dalam apel akbar nantinya akan ada berbagai kegiatan mulai dari penampilan dari para santri sampai dengan ikrar santri. Ikrar ini menjadi sebuah komitmen kebangsaan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) para santri di seluruh indonesia. Apel akbar ini juga sebagai ajang untuk saling mengenal dan bersilaturahmi dengan para santri di berbagai kota di Indonesia,” tukasnya.
Dikatakan Gus Rozin, momen Apel Akbar merupakan saat yang tepat untuk saling mengenal, membuka pikiran, kreativitas pesantren seluruh indonesia.
“Dan untuk jumlah peserta yang melakukan registrasi sampai saat ini sebanyak 55 ribu. Target kami 60 ribu, karena keterbatasan tempat,” pungkasnya. Triawati PP