Beranda Daerah Wonogiri Terungkap, Ini Penuturan Korban Keracunan Massal di Bulusari Slogohimo Wonogiri. Terasa Pusing...

Terungkap, Ini Penuturan Korban Keracunan Massal di Bulusari Slogohimo Wonogiri. Terasa Pusing Setelah Makan Tiwul dan Lauk

Anggota Koramil Slogohimo memantau warga yang dirawat di rumah sakit.
Anggota Koramil Slogohimo memantau warga yang dirawat di rumah sakit.

WONOGIRI-Hingga kini belum diketahui penyebab pasti keracunan massal yang menimpa warga Lingkungan/Kelurahan Bulusari RT 1 dan RT 2 RW 4, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri. Pihak terkait masih melakukan penyelidikan mendalam.

Sementara sejumlah warga masih dirawat insentif di sejumlah rumah sakit. Salah satunya Ny Larti (45).

Dia merasa pusing dan mual-mual usai menyantap makanan di rumah saksi Ny Tini Sumarsi, Rabu (10/10/2018) malam. Nya Tini mempunyai hajat menggelar pengajian san tahlilan dengan dihadiri ratusan warga dari dua wilayah RT.

“Saat itu saya makan nasi tiwul dengan lauk tahu-tempe bacem, tapi beberapa jamaah pengajian yang makan nasi pecel dan lauk daging juga banyak yang keracunan juga,” papar Larti didampingi suaminya, Jumat (12/10/2018).

Baca Juga :  Daftar Titik Rawan Kecelakaan di Wonogiri, Kerap Terjadi Laka Maut

Sementara pihak Koramil Slogohimo ikut mengawal terus kasus tersebut. Danramil Slogohimo, Kapten Inf Suyanto bersama Babinsa Koptu Sujoko ikut membantu melaksanakan penyelidikan epidemologi di hari pertama, juga memantau warga yag sakit, baik yang masih dirawat inap maupun rawat jalan.

“Juga membantu mengambil sampel makanan untuk dikirim dan diselidiki di Dinas Kesehatan, serta memberikan sosialisasi tentang pengolahan bahan makanan,” jelas dia.

Berdasarkan laporan kejadian keracunan massal berawal padi Rabu (10/10/2018), salah satu warga atas melaksanakan pengajian seratus hari orang tuanya yang meninggal. Pemilik hajat menyediakan makanan nasi lengkap dengan sayur dan lauk, termasuk daging ragi.

Setelah memakan sajian tersebut, selang beberapa saat warga banyak yang mengalami sakit mual, muntah, demam, dan lemas. Hingga puncaknya harus dilarikan ke rumah sakit. Aris Arianto