![IMG-20181029-WA0059](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/10/IMG-20181029-WA0059.jpg?resize=640%2C426&ssl=1)
SRAGEN- Sebanyak 141 peserta tes seleksi CPNS formasi Kota Surakarta dipastikan gugur lantaran tidak hadir mengikuti ujian CAT di GOR Diponegoro Sragen. Mereka langsung gagal lantaran tidak ikut ujian yang telah berlangsung selama tiga hari, Sabtu-Senin (27-29/10/2018).
Berdasarkan rekapitulasi hingga hari ke dua yang dicatat BKPPD, total ada sebanyak 141 peserta tidak hadir. Sekretaris Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidikan Daerah (BKPPD) Solo, Dwi Ariyanto menyebutkan, pada tes hari pertama, dijadwalkan 678 peserta dalam tiga sesi. Dari jumlah tersebut hanya hadir 636 peserta.
Sementara 42 peserta tidak diketahui keberadaannya. Sedangkan pada tes hari kedua, dijadwalkan 2.250 peserta untuk lima sesi. Namun pelamar yang hadir hanya 2.151 orang.
“Sedangkan 99 peserta tes tidak hadir di Sragen,” katanya.
Pihaknya tidak mempermasalahkan ketidakhadiran peserta tes CPNS, karena menjadi hak masing-masing. Namun dia memastikan tes CPNS untuk kota Surakarta berlangsung lancar sesuai jadwal.
Sementara, Walikota Solo, FX Hadi Rudiyatmo mengaku kecewa dengan sistem seleksi CPNS tahun ini yang dinilainya tidak adil.
Ia mencontohkan seleksi CPNS untuk formasi tenaga kesehatan di Kota Bengawan. Pemkot hanya mendapatkan kuota 200 tenaga kesehatan. Kuota itu diperebutkan oleh lebih dari 7.000 peserta. Dengan komposisi tersebut peluang setiap peserta adalah 1 dibanding 35.
“Ini kan tidak efektif. Pemerintah ini melakukan pemborosan karena hanya menyediakan kuota sedikit. Padahal peminatnya sangat banyak. 7.000 pendaftar yang diterima 200. Yang diterima dengan biaya yang dikeluarkan itu tidak sebanding,” katanya seusai meninjau tes di GOR Diponegoro Sragen, Senin (29/10/2018). Wardoyo