SRAGEN- Proyek Jalan Mondokan-Kacangan yang melintasi Desa Pagak, Kecamatan Sumberlawang menuai keluhan. Buruknya kualitas pengerjaan dinilai membuat proyek cor jalan yang baru separuh itu kini justru menyusahkan warga.
Bahkan, sejumlah pengendara baik roda dua maupun roda empat berjatuhan jadi korban akibat pengerjaan yang dinilai tak standar.
“Tadi malam saja ada tiga truk yang jadi korban. Saat mau naik dari sambungan jalan, urugannya ambles sehingga truk kejeglong. Bahkan sampai ada yang terguling juga. Sudah berkali-kali, nggak kehitung juga pengendara motor yang terperosok,” ujar salah satu warga Pagak, Pur, Kamis (8/11/2018).
Ia menuturkan sejak awal melihat pengerjaan proyek cor beton jalan lintas kecamatan itu memang sudah dipertanyakan. Pengerjaan cor yang separuh kiri kanan dan besi sisa yang tak rapi, menghadirkan kerawanan bagi pengendara.
“Dari awal kita amati sudah nggak bener. Pemasangan begesting sudah nggak pas, besinya pating crongot nggak karuan sehingga membahayakan. Lalu urugan berem di sambungan jalan yang diputus-putus, harusnya kan agak keras tapi kelihatannya hanya diurug semacam padas atau tanah sehingga ambles dan mlotrok kena hujan. Akibatnya ketika dilewati kendaraan dan truk, jadinya ambles,” urainya.
Kondisi seperti itu ditemui di hampir semua sambungan jalan yang baru dikerjakan separuh. Kondisi paling parah di sepanjang ruas Desa Pagak yang sudah banyak memakan korban.
Keluhan itu, lanjutnya, sudah dilaporkan ke pengawas dan pihak DPU PR. Menurutnya setelah dilapori, petugas PPK proyek itu baru diterjunkan mengecek ke lokasi kemarin.
“Harapannya segera diperbaiki lah. Masa jalan dibangun tapi malah menyusahkan. Opritan dan urugannya juga harusnya dibenahi lagi sehingga nggak makan tepian. Sebagian juga sudah retak-retak. Ada beberapa titik yang langsung ditambali tapi juga nggak ngaruh. Padahal anggarannya miliaran,” tukasnya.
Terpisah, saat dikonfirmasi Kades Pagak, Jaka tak menampik banyak menerima keluhan dari warga maupun pengendara yang melintas. Ia berharap agar segera ada perbaikan pengerjaan proyek sehingga kualitasnya bisa lebih baik.
Keluhan soal kualitas proyek jalan itu juga diungkapkan LSM Formas. Anggota Divisi Hukum dan HAM, Sri Wahono mendesak DPU-PR lebih peka dan proaktif terjun mengecek ke lapangan. Sehingga progres dan kualitas pekerjaan bisa terpantau serta jika ada ketidaksesuaian bisa langsung ditegur untuk dibenahi.
Sayangnya, pihak DPU PR belum bisa dimintai keterangan perihal kondisi proyek jalan Mondokan-Kacangan yang menuai sorotan tersebut. Wardoyo