SOLO – Bertempat di Kantor Pusat BPR Artha Huda Abadi, Margoyoso, Pati, diselenggarakan workshop Penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT), Minggu (25/11/2018).
Kegiatan diikuti 115 peserta, terdiri dari seluruh pimpinan dan karyawan, menghadirkan fasilitator Direktur Amalia Consulting, Suharno.
Direktur Utama BPR Artha Huda Abadi, Amin Salafudin, dalam sambutan pembukaan, berpesan agar seluruh karyawan, mempedomani APU PPT, dalam menjalankan tugas dan pekerjaan, baik dalam penghimpunan dana, maupun dalam penyaluran kredit.
“Apalagi ini tahun politik, rawan terhadap pelanggaran APU PPT, bila tidak cermat dan teliti dalam memproses transaksi, baik dalam pengimpunan dana maupun penyaluran kredit. Laksanakan tugas dan pekerjaan dengan selalu mempedomani aturan yang berlaku,” pesannya, sebagaimana rilis yang dikirim ke Joglosemarnews, Minggu (25/11/2018).
Fasilitator workshop, Suharno, yang juga dosen prodi akuntansi Unisri, memaparkan ada tiga jenis profil nasabah bila dilihat dari tingkat resiko, yaitu resiko rendah, menengah dan tinggi.
Karyawan harus bisa mengidentifikasi dan memetakan tingkat resiko. Selanjutnya bila ada calon nasabah atau nasabah yang melakukan transaksi mencurigakan, misalnya menyimpang dari profil dan kebiasaan, pejabat yang menangani APU PPT wajib melaporkan ke PPATK.
Workshop berlangsung interaktif, didiskusikan kasus-kasus lapangan dan sharing tip dan kiat penerapan APU PPT secara praktis dan membumi.
Workshop ditutup Direktur Umum BPR Artha Huda Abadi, Dliaul Khaq, wewanti-wanti, agar APU PPT tidak hanya dimengerti dan dipahami, namun harus benar benar dilaksanakan dengan penuh kesadaran. #suhamdani