JAKARTA – Wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin, menyindir orang-orang yang tak mengakui keberhasilan pembangunan era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu dikatakan oleh Ma’ruf Amin saat berpidato di kawasan Cempaka Putih, Jakarta, pada Sabtu, (10/11/2018), dia mengatakan mereka yang tak melek kesuksesan Jokowi adalah orang yang ‘buta’ dan ‘budek’.
Pidato Ma’aruf ini mendapat tanggapan dari tim kubu Prabowo Subianto–Sandiaga Uno (Prabowo – Sandiaga). Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional, Dahnil Anzar Simanjuntak, menilai ucapan yang dilontarkan Ma’aruf itu tak elok dan jauh dari akhlak baik serta sikap kewarganegaraan. “Bagi saya, itu merendahkan saudara-saudara yang difabel,” kata Dahnil Sabtu malam, (10/11/2018).
Dahnil mengatakan seharusnya sah-sah saja masyarakat berbeda pandangan seperti soal kesuksesan inkumben. Sebab, dalam ruang politik, ia memandang siapa pun dapat beradu gagasan.
Bila dikritik, kata Dahnil, politikus tak perlu menebar tudingan-tudingan dengan diksi miring. Dahnil pun meminta masing-masing pasangan capres dan cawapres bergembira menyikapi pertarungan dalam pemilihan presiden atau Pilpres serta pemilihan umum atau Pemilu 2019.
Adapun bila ditilik dari substansi ajaran agama, Dahnil memaparkan bahwa politikus perlu menjunjung tinggi budi pekerti. Seperti dalam ajaran-ajaran kepada umat Islam, kata dia, para tokoh publik ini harus meninggikan akhlak. “Apa pun profesi muslim tersebut, sebagai ulamakah, politikus kah,” ujarnya. Dalam kerangka kebaikan itu, ujar Dahnil, salah satu yang perlu dijunjung adalah tuturan dan pilihan kata-katanya.
Sebelumnya, Ma’ruf Amin mengatakan selama memimpin, Jokowi berhasil membangun banyak infrastruktur. Misalnya pelabuhan dan bandara. Selain itu, Jokowi juga berhasil membangun banyak fasilitas pendidikan dan kesehatan. Lewat pembangunan itu, kata dia, Jokowi berhasil memangkas kesenjangan sosial di masyarakat.