SOLO- Pemerintah akan memperkuat sektor manufaktur sebagai upaya penggerak ekonomo dalam negeri. Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI, Darmin Nasution saat menghadiri Rapimnas Kadin, Selasa (27/11/2018), di Hotel Alila.
“Semua tahu bahwa setelah krisis Asia 1998-1999, ekonomi kita bergerak karena hasil sumber daya alam, namun tidak berkembang secara cepat. Untuk itu kami berharap ke depan motor penggerak ekonomi Indonesia adalah industri manufaktur. Saat ini pemerintah sedang membentuk kembali sektor manufaktur sebagai motor penggerak ekonomi Indonesia. Perintah memulai semua dengan membangun infrastruktur, ini yang dilakukan pemerintahan saat ini. Pasangannya adalah bantuan sosial,” urainya.
Diakui Darmin, kondisi infrastruktur di dalam negeri saat ini belum sesuai dengan yang diharapkan, meski demikian saat ini hasilnya sudah cukup signifikan.
“Yang menarik adalah kombinasi infrastruktur dan bantuan sosial bisa melahirkan pertumbuhan ekonomi relatif baik dan kualitasnya baik. Kami juga sedang mengembangkan kawasan pariwisata strategis nasional. Menurut dia, ada sejumlah destinasi wisata baru yang akan dikembangkan untuk mendatangkan devisa dalam negeri,” imbuhnya
Di sisi lain, langkah yang lain yang diambil yaitu dengan membentuk kawasan ekonomi khusus dan kawasan industri. Ia mengatakan sejauh ini pembentukan kawasan tersebut sudah mulai berjalan.
“Kawasan ini penting karena tanpa fokus pada kawasan maka industri akan jadi lebih mahal. Pemerintah juga sedang mencoba menyederhanakan perizinan. Penerapan “online single submission” (OSS) ini sudah dikembangkan sejak 4-5 bulan yang lalu. Dari pertengahan bulan September hingga pertengahan November registrasi melalui OSS rata-rata 1.320 orang/hari,” tukasnya.
Sementara itu, menurut Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah, Kukrit Suryo Wicaksono, Rapimnas merupakan ajang untuk berbagi solusi, peran, dan kontribusi pengusaha untuk Bangsa Indonesia.
“Harapannya ke depan kita bisa terus meningkatkan ekspor dan mendorong industri berdaya saing serta menciptakan pembangunan ekonomi berkeadilan,” ujarnya. Triawati PP