Beranda Daerah Wonogiri Sensasi Mancing Nyethek di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri

Sensasi Mancing Nyethek di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri

Pehobi mancing tengah nyethek di dekat pintu air WGM Wonogiri.
Pehobi mancing tengah nyethek di dekat pintu air WGM Wonogiri.

WONOGIRI-Kendati tidak terbukti, pembukaan pintu air Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri saat volume air meluap, masih sering dianggap sebagai biang keladi meluapnya sungai legendaris Bengawan Solo. Lantaran itu banyak pihak yang mengaku menderita dengan langkah pembukaan itu.

Namun tidak bagi para pehobi mancing atau mancing mania. Mereka justru berpesta-pora saat pintu dibuka, sebab ikan menjadi lebih mudah ditangkap.

Ketika pintu air dibuka, bakal keluar air bah. Momen seperti inilah yang justru ditunggu para pehobi mancing. Pasalnya bersamaan limpahan air besar tersebut, ikut terbawa pula ikan dalam jumlah yang banyak.

Sambil bergerombol mereka menangkap ikan dengan metode pancingan tanpa umpan. Metode ini oleh warga sekitar dinamakan nyethek atau nggarong.

“Waktu ada air besar datang, ikan yang terbawa biasanya sedikit mabuk, sebab airnya bergolak luar biasa,” kata Doni, pehobi mancing asal Kecamatan Wonogiri, Kamis (22/11/2018).

Nah, dia dan rekan lainnya tinggal melemparkan mata pancing tanpa umpan ke dalam pergolakan air yang banyak ikannya, kemudian tarik lagi. Pada waktu menarik ikan akan tersangkut di mata pancing yang runcing dan tajam itu.

Baca Juga :  Daftar Profesi yang Dibutuhkan di Tahun 2025

“Sangat mengasyikkan, dan ada tantangan tersendiri dibandingkan memancing menggunakan umpan,“ ujar dia.

Jenis ikan yang biasanya tertangkap oleh pemancing saat nyethek adalah tawes maupun nila. Namun sesekali ada juga jenis ikan lainnya seperti jambal atau patin.

Pehobi mancing lainnya, Hendrik, menerangkan, peralatan yang dibawa cukup beragam. Diantaranya, 10 hingga 15 mata pancing, timah pemberat, senar tenis sebagai tali pancing atau bisa juga digantikan dengan kenur atau tali lain yang lebih baik, rel atau kerekan pancing dengan kemampuan baik, dan joran dengan panjang disesuaikan.

“Kalau soal dapatnya ikan, tergantung kecakapan (pemancing),” terang dia.

Sebab seringkali, menurut dia, sebenarnya sudah ada ikan yang tersangkut, tapi lepas kembali karena salah dalam menariknya.

“Saya sendiri pernah mendapatkan seekor ikan patin dengan berat 14 kilogram dengan nyethek tahun kemarin,“ ujar dia.

Baca Juga :  Akhirnya Wonogiri Punya Bupati dari Baturetno, Harapan Baru untuk Wilayah Selatan

Namun, momen seperti itu, menurut dia, masih akan berlangsung beberapa bulan ke depan. Tepatnya ketika pintu dibuka dengan volume air melimpah keluar. Saat ini kendati sudah memasuki musim hujan, volume air WGM, masih sedikit. Aris Arianto