![IMG-20181111-WA0007](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/11/IMG-20181111-WA0007.jpg?resize=640%2C640&ssl=1)
![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2018/11/IMG-20181111-WA0007.jpg?resize=400%2C400&ssl=1)
SRAGEN- Masih ingat nama Serka Suripto? Anggota Koramil Tanon, Kodim Sragen yang sempat terkenal karena gebrakannya merintis kampungnya di Gerdu, Sragen Tengah dari predikat kumuh menjadi Kampung Pelangi.
Ya, anggota Koramil yang bertugas sebagai Babinsa Desa Gawan dan kini berpangkat Serma itu kembali hadir dengan gebrakan baru. Sukses dengan Kampung Pelanginya, kini ia tengah menggagas sebuah program indah nan menjanjikan untuk ibu-ibu dan petani.
Gagasan itu adalah membuat taman matahari. Ide itu ia rintis dengan menggandeng ibu-ibu PKK di desa binaannya untuk membuat taman dari bunga matahari.
Proyek itu sudah ia rintis di Dukuh Ngipang, Desa Gawan, Tanon, Rabu (15/11/2018) lalu dengan mengajak ibu-ibu PKK menanam bunga matahari di kedua sisi jalan persawahan dukuh itu.
Dari tanaman bunga matahari itu, ia memendam mimpi bisa menghadirkan sebuah taman indah dan kaya akan guna bagi masyarakat maupun petani.
“Mudah-mudahan bisa berhasil. Sudah kami awali Rabu kemarin dengan menanam bunga matahari di sepanjang sisi jalan persawahan di Ngipang, Gawan,” paparnya Rabu (21/11/2018).
Babinsa yang cinta lingkungan itu menguraikan tanaman bunga matahari dipilih lantaran banyak manfaat. Menurutnya bagi pertanian, bunga itu bisa menjadi salah satu sarana mendukung program pengendalian hama tanaman pertanian.
“Hama akan hinggap di bunga matahari ketika mekar. Hama jantan misal sundep atau walang sangit yang biasa menyerang tanaman padi dan tanaman lain, akan mandul dan tidak bisa membuahi hama betina ketika sudah hinggap di bunga matahari. Ini akan sangat membantu petani menekan perkembangan hama,” urainya.
Lantas, manfaat lain keberadaan taman bunga matahari juga menjadi wahana mengajak ibu-ibu PKK untuk mendapat penghasilan tambahan. Sebab hasil biji dari bunga matahari bisa dijadikan kwaci dan harganya sekitar Rp 90.000 perkilogram jika sudah diolah.
“Kalau dijual mentah harganya Rp 15.000 perkilogram untuk pakan burung love bird,” jelasnya.
Serma Suripto mengaku gagasan itu akan dikembangkan dengan menggandeng dinas pertanian. Ia berharap nantinya jika sudah sukses, program taman matahari itu akan dikembangkan ke beberapa desa binaannya.
“Harapan saya yang penting sebisa mungkin apa yang kita lakukan bisa memberi kemanfaatan bagi masyarakat,” pungkasnya. Wardoyo