JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Lewat Skema PPPK, Pemerintah Bakal Angkat 72.000 Guru SMK

   
ilustrasi/tempo.co

JAKARTA- Untuk melakukan perubahan yang besar di bidang pendidikan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyatakan telah mengajukan pengangkatan terhadap 72.000 guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Pengangkatan guru-guru SMK tersebut dilakukan  melalui skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Rencana tersebut dilakukan untuk mengimplementasikan arahan Presiden Jokowi dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) guna mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan.

Muhadjir menjelaskan saat ini Indonesia memiliki 15.000 guru yang telah menyelesaikan program keahlian ganda atau guru produktif. Namun angka ini masih jauh dari total kebutuhan yang mencapai 90.000 guru.

“Jadi ini take-nya kami bisa ambil dari mereka yang sudah memiliki pengalaman kerja, dari PPPK itu,” katanya usai mengikuti rapatvterbatas tentang Pembangunan SDM untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/11/2018).

Baca Juga :  Putusan Sengketa Pilpres 2024, Tinggal Menunggu Hati Nurani dan Keberanian MK

Muhadjir menuturkan Indonesia memang memiliki banyak guru produktif. Namun keahlian mereka tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman.

“Memang jumlahnya yang berkeahlian dan sesuai dengan keahlian sekarang kurang. Ya sudah ada keahlian-keahlian tapi sudah kelewat, sudah kadaluarsa,” tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menuturkan ada dua kunci dalam membangun SDM berkualitas. Pertama, lewat perbaikan sistem pendidikan dan kedua melalui peningkatan keterampilan pekerja dan pencari kerja.

Baca Juga :  Diduga Catut Nama Dosen di Malaysia, Prof Kumba Akhirnya Mundur dari Jabatan Dekan FEB Unas

Terkait perbaikan sistem pendidikan, Jokowi ingin ada revitalisasi pendidikan vokasi.

“Yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi,” katanya.

Jokowi mengklaim selama ini pemerintahannya telah memulai langkah perombakan dan perbaikan dalam sistem pendidikan vokasi. Namun, kata dia, belum dilakukan secara besar-besaran. Ia ingin di tahun depan perbaikan sistem ini berlangsung secara masif.

“Perombakan yang kita lakukan di SMK baik dalam kurikulum maupun penataan kompetensi. Terutama untuk guru-guru saya lihat juga sudah dimulai. Tapi sekali lagi ini memerlukan sebuah perombakan yang besar dan kita minta mulai tahun depan betul-betul dilakukan besar-besaran,” tuturnya.

www.tempo.co

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com