SRAGEN- Polres Sragen dibawah kepemimpinan baru, AKBP Yimmy Kurniawan mulai menunjukkan taringnya. Tim Resmob berhasil membongkar sindikat spesialis pembobolan toko yang beraksi lintas daerah.
Sempat diwarnai tembakan, sindikat yang digawangi empat tersangka itu berhasil dilumpuhkan. Dua diantaranya terpaksa harus ditembak lantaran berusaha kabur dan melawan saat hendak ditangkap.
Kapolres Sragen, AKBP Yimmy Kurniawan mengungkapkan sindikat yang ditangkap itu beranggotakan empat tersangka. Mereka masing-masing Wiyono alias Mbah Yono (56) asal Bulu RT 2/2, Banyuputih, Batang, Kheroman alias Kero (44) warga yang sama.
Kemudian Abadi alias Badi (34) warga Bener, RT 3/4, Kranggan, Trenggono, Batang. Satu tersangka lainnya adalah Rindo (35) yang berperan sebagai penadah dan pembeli barang curian dari ketiga tersangka.
Dua dari keempatnya yakni Mbah Yono dan Abadi terpaksa ditembak kakinya karena melawan. Abadi bahkan masih terbaring di RSUD Sragen menjalani perawatan.
“Tersangka terpaksa ditembak karena berusaha kabur dan melawan saat ditangkap,” papar Kapolres saat memimpin konferensi pers di Mapolres Jumat (21/12/2018).
Kapolres menguraikan sindikat itu ditangkap saat beraksi di wilayah Sragen. Mereka dibekuk di areal Tol Sragen saat mengendarai dua mobil Toyota Innova dan Panther yang dijadikan sarana untuk menjalankan aksinya.
Berdasarkan hasil penyelidikan, sindikat itu beraksi lintas daerah, provinsi dan sudah berulangkali. Mulai dari wilayah Boyolali, Ngawi, Jogja, hingga Sragen.
Di Sragen, mereka bahkan sudah lima kali beraksi membobol lima toko di Sragen Kota, Tangen dan Sidoharjo.
“Sasarannya adalah toko yang digembok. Mereka melakukan survei terlebih dahulu mencari target toko yang disasar baru beraksi. Alat yang digunakan adalah gunting baja, linggis dan juga pelat mobil palsu. Mobilnya didapat dari menyewa,” jelas Kapolres.
Ditambahkan, para pelaku terdeteksi menyasar toko apapun mulai dari kelontong, bengkel hingga toko pertanian. Mereka menggasak barang dagangan apapun yang bisa dijual.
“Sasarannya apa aja yang ada di toko dan bisa dijual. Yang diambil rokok, kampas rem, lampu, sampai pupuk pertanian. Pokoknya apa saja yang bisa dijual dan menghasilkan uang,” tandasnya. Wardoyo