SRAGEN- Ketua Umum PP Ikatan Persudaraan Haji Indonesia (IPHI) Pusat, Ismed Hasan Putro mendorong IPHI Sragen menjadi pionir bagi kebangkitan ekonomi umat di wilayah Soloraya. Sebagai wujud keseriusan, IPHI menargetkan April 2019 sudah berdiri gerai grosir pangan yang dirintis IPHI di Sragen.
Hal itu disampaikan Ismed saat menghadiri Silaturahmi Pengurus IPHI se-Soloraya di Gedung IPHI Sragen, Sabtu (29/12/2018). Di hadapan pengurus IPHI se-Soloraya, Ismed mengatakan IPHI Sragen dan Soloraya punya potensi untuk menjadi pionir bagi kebangkitan ekonomi umat.
Ia sangat berharap elit-elit umat yang tergabung dalam IPHI di Sragen dan Soloraya mulai bergerak membangun kekuatan bersama-sama.
Sehingga sektor usaha semisal pangan, bisa dikuasai oleh pengusaha muslim pribumi dan dikembalikan untuk kesejahteraan umat. Hal itu sangat memungkinkan mengingat tak sedikit anggota IPHI Sragen yang memiliki latar belakang pengusaha di bidang pangan, kontraktor, dealer dan lainnya.
“Sehingga mereka (pengusaha) bisa memiliki tanggungjawab bahwa semua rezeki yang mereka dapat bisa dikembalikan untuk kesejahteraan umat,” paparnya.
Ismed menggambarkan selama ini kebijakan impor beras, garam dan gula, lebih banyak hanya menguntungkan pengusaha besar. Ia membeberkan tiap tahun pemerintah impor beras 3 juta ton tanpa peduli petani sedang panen raya.
Dari impor itu, ternyata ada bonus keuntungan bagi pembuat kebijakan yakni Rp 4.000 perkilogram. Lantas garam, pernah dibuka keran impor sebesar 250.000 ton dari Australia.
Saat itu harga garam di pasaran Indonesia Rp 18.000 perkilogram. Sementara pengusaua yang diberi izin impor dari Australi membeli dengan harga hanya Rp 450,- perkilogram.
‘Bayangkan pengusaha kita yang cari uang recehan saja susahnya setengah mati,” kata dia.
Berangkat dari realita itu, Ismed sangat berharap IPHI Sragen ke depan bisa memiliki pabrik beras, garam, air minum serta hotel syariah yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat.
“IPHI Sragen ini luar biasa, punya lahan dan gedung di pinggir jalan raya tapi sayang belum difungsikan secara maksimal. Kalau di atas gedung ini ada kamar hotel Syariah akan sangat menguntungkan,” katanya.
Wacana pembangkitan ekonomi umat itu diharapkan sudah mulai dirintis saat ini. Ia menarget mulai April 2019 IPHI Sragen sudah memiliki gerai grosir pangan umat yang nantinya bisa ditularkan ke kabupaten lain.
“Itu program berkelanjutan. Tapi fokusnya ke pangan karena itu yang menjadi kebutuhan utama umat. Saya pingin pengusaha pribumi harus mulai bergerak agar bisa mandiri di bidang pangan. Kita targetkan paling akhir tahun setidaknya lima gerai pangan IPHI di kabupaten lain,” tandasnya.
Sementara, Ketua IPHI Sragen, Sauman menyampaikan sejauh ini dari 20 kecamatan di Sragen, hanya 3 yang belum memiliki gedung yakni Tangen, Gesi dan Jenar. Ia menyampaikan IPHI Sragen memang banyak memiliki anggota yang berlatarbelakang pengusaha.
Dalam kesempatan tersebut, Ismed juga didaulat mengukuhkan kepengurusan Majelis Taklim Perempuan IPHI Kabupaten Sragen Peiode 2018-2023. Terpilih sebagai Ketua adalah Hj Suryati dengan Sekretaris Hj Kuri Ilmiyati.
Selanjutnya dilakukan pengukuhan Pengurus Angkatan Muda Haji IPHI Kabupaten Sragen Periode 2018-2023 yang akan diketuai Syaiful Huda dan Sekretaris Sutarno. Wardoyo