Beranda Daerah Sukoharjo Pengakuan Sandiaga Uno di Sukoharjo, Ternyata Pernah Gagal Jadi Pengusaha Rotan

Pengakuan Sandiaga Uno di Sukoharjo, Ternyata Pernah Gagal Jadi Pengusaha Rotan

Kunjungan Sandiaga Uno, ke Trangsan, Sukoharjo Jumat (28/12/2018). Foto/Wardoyo
Kunjungan Sandiaga Uno, ke Trangsan, Sukoharjo Jumat (28/12/2018). Foto/Wardoyo

SUKOHARJO- Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Sandiaga Salahudin Uno mengakui banyak yang menyebut dirinya pengusaha sukses. Namun Sandi, sapaan akrabnya, ternyata juga mengungkapkan bahwa dirinya pernah gagal saat menekuni bisnis mebel berbahan baku rotan.

Kenangan kegagalan dalam berbisinis itu ia katakan saat bertemu dengan beberapa pengusaha mebel rotan saat melakukan kunjungan di Desa Industri Rotan Trangsan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Jum’at (28/12/2018).

“Saya ini (punya) historis datang ke tempat pak Slamet pemilik industri mebel rotan ini. Karena saya dulu juga pernah punya industri rotan, tapi nggak slamet pak, tutup. Banyak yang bilang saya ini pengusaha sukses, tapi juga pernah gagal,” ujar Sandi yang langsung disambut tawa hadirin.

Sandi pun membeberkan kagagalannya menekuni induatri roran itu disebabkan kesulitan bahan baku, serta kebijakan pemerintah yang berubah – ubah.

Baca Juga :  Dampak Pailit Sritex, Karyawan yang Dirumahkan Harus Banting Tulang  Cukupi Kebutuhan Keluarga

Pada kesempatan itu, Sandi juga mendapat pertanyaan tentang bagaimana kiat untuk menghadapi iklim usaha khususnya UMKM agar bisa bertahan dan mendapat kemudahaan mendapat bahan baku serta bantuan permodalan dengan pinjaman bank dengan bunga ringan.

“Insya Allah, kalau kita diberi kesempatan memimpin, akan kita bantu dengan mengadopsi Oke Oce. Supaya industri rotan disini lebih maju,” katanya

Selain itu, Sandi juga mengatakan agar produk rotan Indonesia dikenal dan laku dipasar internasional, maka sangat perlu bekerja sama dengan kedutaan – kedutaan yang ada dengan membuat sebuah etalase.

Kegiatan yang juga dihadiri ratusan relawan pendukung dari kelompok emak – emak ini, Sandi juga menyinggung mahalnya harga – harga kebutuhan pokok terutama beras.

“Sebenarnya impor itu tidak perlu, karena yang diuntungkan hanya segelintir orang saja. Kita akan benahi administrasinya, dan menghentikan impor,” tandasnya.

Baca Juga :  Dampak Pailit Sritex, Karyawan yang Dirumahkan Harus Banting Tulang  Cukupi Kebutuhan Keluarga

Usai dari Desa Rotan Trangsan, Kecamatan Gatak, Sandi dan rombongan melanjutkan kegiatan  melakukan kegiatan kunjungan ke Kecamatan Weru, Sukoharjo. Wardoyo