SEMARANG – Di luar selat Sunda, ternyata wilayah Jawa Tengah (Jateng) pun memiliki kawasan yang dinilai rawan tsunami. Setidaknya, ada 4 wilayah di Jateng yang rawan tsunami.
Menurut catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, empat wikayah yang rawan tsunami tersebut adalah Cilacap, Kebumen, Purworejo dan Wonogiri.
Mengetahui adanya potensi ancaman tersebut, pihaknya menyelesaikan rencana kontigensi.
“Jika nanti terjadi (tsunami) di Jawa Tengah segera kami operasionalkan,” tutur Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng, Sarwa Pramana,Rabu (26/12/2018).
Kemudian, langkah kedua, pihaknya membentuk desa tangguh di daerah rawan tsunami. Langkah ketiga menyiapkan peralatan early warning system (peringatan dini) yang telah terpasang dan diuji coba.
“Langkah terakhir berkerja sama dengan dunia usaha. Hal ini telah dilakukan Cilacap dimana seluruh gedung bertingkat dijadikan tempat pengungsian,” ujarnya.
Sarwa menyebut ada dua kecamatan di Kabupaten Cilacap yang rawan terhadap bencana tsunami. Kedua kecamatan tersebut paling dekat dengan bibir pantai.
“Harapan saya setelah ada warning tsunami langsung saja bergerak menuju ke titik pengungsian. Di Cilacap tempat pengungsian bisa di bukit hijau yang letaknya di dekat pelabuhan. Di situ lebih aman dibandingkan dengan gedung-gedung yang ada,” paparnya.
Dikatakannya, untuk Purworejo dan Kebumen tempat pengungsian tergolong jauh sekitar 15 Kilometer. Meski jauh, pihaknya telah menyiapkan jalur-jalur evakuasi.
“Yang terpenting setelah ada warning dari BMKG yaitu gempa di atas 6,7 skala richter lebih baik ditarik dulu masyarakatnya. Mau terjadi tsunami atau tidak yang terpenting masyarakatnya sudah aman dulu,” tegasnya.
Menurut dia, hal yang terpenting adalah bagaimana mengamankan jalur-jalur evakuasi. Baginya, menggiring masyarakat ke jalur evakuasi tidaklah mudah karena akan terjadi trouble (masalah) kemacetan.
“Ini perlu dukungan semua pihak untuk mengatur jalur-jalur yang bisa dilalui,” imbuhnya. #tribunnews