JAKARTA – Tak di Indonesia maupun di luar negeri, dunia sepak bola tetap menjadi lahan basah bagi para oknum untuk melakuan praktik korupsi.
Di Ghana, bahkan kasus korupsi sepak bola tersebut memakan satu korban nyawa seorang jurnalis.
Seorang jurnalis investigasi Ghana yang mengerjakan liputan korupsi pejabat sepak bola FIFA, ditembak mati oleh pelaku yang mengendarai sepeda motor saat korban berkendara pulang malam hari.
Jurnalis tersebut adalah Ahmed Hussein-Suale, yang tewas akibat tembakan tepat di kepala pada Rabu malam.
Selain itu, dia juga ditembak di bagian dada dua kali dan satu peluru bersarang di lehar ketika dalam perjalanan pulang di distrik Accra di mana dia tinggal, menurut laporan ABC News, Jumat (18/1/2019).
Polisi mengkonfirmasi korban tewas seketika di tempat kejadian.
Tiger Eye PI, sebuah media investigasi tempat Hussein bekerja, mengatakan jurnalisnya jelas dibunuh oleh seorang profesional.
“Kami meminta badan keamanan untuk mengungkap siapa di balik pembunuhan ini dan membawa mereka ke proses peradilan,” kata pihak Tiger Eye PI. Saat ini polisi Ghana belum mengumumkan penangkapan.
Presiden Ghana Nana Akufo-Addo mengutuk pembunuhan dan meminta polisi menangkap pelaku segera mungkin.
Hussein-Suale bekerja di bawah jurnalis investigasi Ghana ternama, Anas Aremeyaw Anas, yang pernah dipuji oleh Barack Obama sebagai pria pemberani yang mengungkap penyuapan dan sindikat kejahatan terorganisir di Ghana dan seluruh Afrika.
Dalam sebuah pernyataan, Tiger Eye PI mengatakan Hussein-Suale telah menerima ancaman pembunuhan setelah baru-baru ini menyelesaikan pekerjaan pada sebuah film dokumenter yang mengungkap penyuapan dan korupsi di sepak bola Afrika, menurut laporan CNN.
Penyelidikan melalui penyamaran itu menyebabkan pengunduran diri ketua Asosiasi Sepak Bola Ghana.
“Berita sedih, tapi kita tidak akan dibungkam. Beristirahatlah dengan tenang, Ahmed,” kata Anas.
Agyebeng, pengacara Tiger Eye PI, mengatakan kepada CNN bahwa Hussein-Suale mulai menerima ancaman setelah seorang anggota Parlemen Ghana mengungkap identitas jurnalis yang menyamar itu di televisi dalam siaran langsung yang membawanya kepada pelaku.