JAKARTA – Debat antara kedua pasangan Capres 2019, Jokowi dan Prabowo, diperkirakan bakal berlangsung canggung. Pasalnya, keduanya sama-sama bakal menjaga aib begi keduanya.
Hal itu dikatakan oleh Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, Haris Azhar. Dia menilai, debat pertama capres-cawapres akan berlangsung canggung.
Sebab, kata dia, kedua pasangan, yakni Joko Widodo – Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno tak akan saling singgung soal kasus isu HAM masing-masing kubu dalam debat capres ini.
“Dua-duanya akan sama-sama jaga aibnya,” ujar Haris dalam diskusi di MMD Inisiatif, Kramat, Jakarta, Senin (14/1/2019).
Debat pertama Pilpres akan digelar pada 17 Januari 2019. Debat capres perdana ini bertema seputar isu hukum, korupsi, HAM, dan terorisme. Sepekan sebelum debat, setiap pasangan sidah menerima kisi-kisi pertanyaan.
Menurut Haris, baik Jokowi maupun Prabowo akan saling menjaga diri untuk tak menyerang isu HAM lawannya. Hal ini, kata dia, bertujuan agar lawan tak juga menyerang balik untuk isu yang sama. “Soalnya kalau satu buka kartu nanti yang lain akan mengegas. Nanti akan saling buka semuanya, saling tuding.”
Haris menilai saling jaga aib soal HAM ini tak akan baik dalam debat. Sebab, publik tak akan mendapat pandangan penyelesaian kasus HAM yang menyeluruh dari kedua kubu. Hal ini, kata Haris, membuat debat berjalan normatif. “Nanti akan saling sopan, seperti masa temu kangen. Karena sama-sama saling mengunci,” kata dia.
Haris berharap nantinya ada yang mempertanyakan kasus HAM lawannya. Hal ini akan membuat debat berkembang panas.
“Saya berharap begitu. Biar semua orang tahu, dua-duanya tak pantas jadi presiden. Jokowi dan Prabowo ini 11-12 kalau soal isu HAM,” kata Haris.
Haris juga menilai KPU seharusnya memberi ruang lebih terbuka dalam debat soal isu HAM ini. KPU, kata dia, harus bisa menunjukkan bagaimana permasalahan HAM dari masing-masing kubu.
“Publik butuh itu. Jangan sampai debat besok hanya basa basi. Kalau cuma basa basi, KPU gagal,” kata dia.