JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Miris, Puluhan Warga Mojogedang Berbulan-bulan Terpaksa Konsumsi Air Keruh Pamsimas. Warga Sebut Mirip Campuran Coffemix! 

Ilustrasi air keruh. Foto/Wardoyo
   
Ilustrasi air keruh. Foto/Wardoyo

KARANGANYAR – Sejumlah warga Dukuh Tunggulsari, RT 1/RW 2, Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang mengeluhkan kondisi air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Air yang mereka konsumsi dari Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) keruh dan tak layak.

Menurut keterangan warga, sumber air Pamsimas dari mata air di Ngargoyoso dan sumur bor. Sejumlah warga di dukuh itu mengeluh air keruh pada saat tertentu.

Darmanto, salah satu warga mengatakan kondisi air keruh sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Meskipun tak saban hari, tetapi kondisi itu mengganggu. Warga memanfaatkan air untuk kebutuhan sehari-hari seperti minum, memasak, mandi, mencuci, dan lain-lain.

Air keruh cokelat kayak habis hujan campur tanah lembut. Air pamsimas. Bantuan dari Pemkab. Tidak setiap hari begitu tetapi sering. Sudah lapor ke teknisi dan pengurus di desa tetapi kondisinya masih sama,” paparnya Selasa (22/1/2019).

Senada warga lain, Sulardi, menuturkan air dari Pamsimas malah tidak mengalir. Hal itu memaksa dirinya mengambil air dari mata air terdekat, yakni Ngadirejo. Air dari mata air digunakan untuk minum dan memasak. Air Pamsimas untuk mandi apabila jernih.

“Setelah mati, dinyalakan. Airnya keruh kayak coffeemix. Enggak tahu karena air dari sumber begitu atau kenapa. Paling kerasa menjelang hujan. Itu dialami warga yang kebagian air dari sumur bor. Kalau air dari mata air Ngargoyoso enggak,” urainya.

Sementara itu, Manajemen Pengelolaan Keuangan Pamsimas di Pendem, Dewi, menyampaikan menerima keluhan dari warga terkait kualitas air keruh. Dia mengklaim bahwa air Pamsimas keruh saat penghujan. Tetapi hal itu hanya dialami dua dukuh dari total 18 dukuh di enam dusun yang memanfaatkan Pamsimas. Sebanyak 787 sambungan rumah berlangganan Pamsimas.

“Dua dukuh itu menggunakan air Pamsimas dari sumur bor artesis. Kami sudah menanggapi keluhan dengan beberapa upaya, yakni memasang filter, pembersihan, dan pengurasan bak dua kali dalam satu pekan,” tutur Dewi saat dihubungi wartawan.

Dewi menceritakan pengurus dan pengelola Pamsimas tidak membiarkan keluhan warga. Dia mencontohkan kejadian pipa sambungan Pamsimas dari mata air di Ngargoyoso rusak. Hal itu menyebabkan air tidak mengalir selama beberapa hari. Penyebab kerusakan adalah alat berat menggali tanah dan mengenai pipa.

“Kami intens mengontrol. Tetapi yang namanya faktor X. Dana pemasukan kami tersedot untuk perbaikan. Ada ekstra pemeliharaan,” tutur dia.

Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Karanganyar, Asihno Purwadi, menyampaikan belum menerima laporan perihal kondisi tersebut. Oleh karen itu, dia belum dapat memberikan banyak komentar. Tindakan pertama yang akan dia lakukan adalah menindaklanjuti informasi tersebut dengan koordinasi di tingkat bawah dan pengecekan.

“Ini kami cek dulu. Kami tindaklanjuti informasi itu. Kami belum bisa memberikan statemen. Perlu dicek dulu apakah Pamsimas, air minum pedesaan, atau pengembangan SPAM. Begitu tahu, dicek masalah, kami lakukan treatment sesuai kondisi. Itu teknis, nanti ada metode,” ujar dia. Wardoyo

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com