SRAGEN- Ratusan keluarga besar SD Santo Fransiskus Sragen tumpah ruah menghadiri gerak jalan memeringati Pesta Emas HUT ke-50 SD di bawah yayasan Mardi Lestari Sragen itu, Sabtu (5/1/2019) pagi. Tak hanya guru, karyawan dan siswa, orangtua serta wali murid pun ikut ambil bagian dalam gerak jalan memeringati setengah abad SD tersebut.
Tanpak hadir pula Sekda Sragen, Tatag Prabawanto beserta keluarga. Tatag tercatat sebagai alumni angkatan pertama tahun 1974.
Ketua Panitia Kegiatan, Martinus Heru Palmiyanto mengungkapkan gerak jalan itu merupakan rangkaian kegiatan Pesta Emas 50 Tahun SD Santo Fransiskus Sragen.
Peringatan diawali dengan seminar kompetensi guru 5-6 Oktober, bakti sosial droping air bersih di wilayah kekeringan Sragen, hingga jalan sehat pagi tadi.
“Ada juga pemeriksaan gigi dan mulut bagi siswa kelas 1 sampai 3. Lalu donor darah bagi orangtua, guru dan karyawan. Memang semua unsur dilibatkan terutama orangtua agar bisa berpartisipasi donor darah,” papar Heru di sela kegiatan.
Momen emas juga akan diisi dengan temu akbar alumni lintas generasi yang akan digelar sore ini pukul 18.00 WIB. Heru menuturkan setidaknya SD Santo sudah melahirkan alumni mulai dari angkatan pertama tahun 1974 hingga terkini tahun 2018.
Ada sekitar 43 angkatan yang diharapkan bisa hadir dalam temu alumni terbesar yang pernah diadakan di SD Santo Fransiskus.
“Puncak kegiatan misa syukur akan dilaksanakan 6 Januari 2019 pukul 10.00 WIB di gereja katolik Santa Maria di Fatima Sragen. Dilanjutkan syukur bersama dan pentas seni di lingkungan SD Santo pukul 12.00-14.00 WIB,” terangnya.
Sementara, gerak jalan sendiri diikuti sekitar 600 peserta terdiri dari para siswa orangtua, alumni dan guru karyawan. Heru menyampaikan perayaan akbar dengan banyak kegiatan memang baru kali pertama digelar. Hal itu tak lepas dari rasa syukur atas pencapaian usia 50 tahun SD Santo Fransiskus.
“Harapannya di usia 50 tahun, SD Santo makin eksis di masa depan. Mampu bersaing baik prestasi akademik dan non akademik, baik di tingkat daerah , regional hingga nasional. Usia 50 tahun mudah-mudahan SD Santo semakin dewasa. Bisa mengembangkan para siswanya menjadi lebih kompetitif. Karena juga sudah banyak melahirkan alumni yang sukses baik di jabatan kedinasan hingga pengusaha besar,” pungkasnya.
Sementara, Sekda Tatag Prabawanto mengapresiasi perubahan dan perkembangan yang dicapai SD Santo selama 50 tahun berdiri. Ia berharap ke depan, SD Santo makin eksis dan melahirkan generasi yang cerdas, berkarakter dan bisa menjadi kebanggaan serta berkontribusi positif terhadap daerah, bangsa dan negara.
“Bisa meningkatkan kualitas pendidikan yang semakin berkembang. Terlebih harus dibarengi keseimbangan moral dan budi pekerti,” tandasnya. Wardoyo