SRAGEN- Pidato Calon Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto yang menyebut Sragen sebagai salah satu wilayah di Jawa yang kesulitan air, langsung mendapat tanggapan dari Pemkab Sragen. Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menegaskan Pemkab bersama elemen terkait sudah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi persoalan kesulitan air bersih yang menjadi musibah tahunan di sebagian wilayah Sragen.
Hal itu disampaikan Yuni saat menggelar konferensi pers di hadapan wartawan di ruang kerjanya, Selasa (15/1/2019). Bupati mengatakan tergerak untuk melakukan klarifikasi agar semua pihak memahami apa yang terjadi dan sudah dilakukan pemerintah daerah.
Ia tak menampik topografi Sragen utamanya di wilayah Utara Bengawan sebagian memang bertanah kapur dengan karakter sulit air. Menurut data dari BPBD, terdapat 7 kecamatan dan 146 dukuh di Sragen Utara yang di 2018 terdampak kekeringan dan hampir tiap tahun mengalaminya.
“Tapi Pemkab Sragen bukan tidak melakukan apa-apa. Ada berbagai upaya yang kami lakukan untuk mengatasi persoalan air itu,” paparnya didampingi sejumlah pejabat OPD terkait.
Upaya yang sudah dilakukan, kata bupati, adalah dengan mengajukan izin ke Jrantunseluna selaku pengelola Waduk Kedung Ombo (WKO) agar Sragen diperbolehkan mengambil air baku guna menyuplai wilayah Sragen Utara.
Menurut Yuni, permintaan itu disetujui dengan diberikan debit 150 liter/detik.
Kemudian ada program hibah insentif desa dan penambahan wilayah layanan baru di wilayah utara di kecamatan.
Lantas dari Pemprov Jateng juga sudah membangun embung baru di Cepoko dan Jati, Kecamatan Sumberlawang dengan dana Rp 1,2 miliar di 2017.
“Kami juga sedang susun studi wilayah kekeringan. Lalu pembuatan sumur dalam dari Dinas ESDM Provinsi di Mojopuro Sumberlawang,” urai Yuni.
Tak hanya itu, Yuni juga membeber dari pemerintah pusat di era Jokowi, Pemkab Sragen mendapat bantuan Pamsimas Reguler. Sehingga saat ini hampir semua daerah di Sragen Utara sudah ada Pamsimas.
Lalu juga pembangunan embung di Sigit Tangen di tahun 2018. Selama ini, masyarakat pun juga sudah bergotong royong untuk baksos, CSR pihak ketiga dan dari berbagai komponen melakukan bantuan droping guna membantu warga di Sragen Utara.
“Artinya bahwa pemerintah bukan tidak melakukan apa-apa. Dan memang daerah yang disebutkan beliau (Prabowo) itu jenis tanahnya berkapur. Terletak di sebelah utara bengawan. Hampir pasti tiap tahun mengalami kekeringan. Saya rasa bukan hanya di Sragen saja tapi di kabupaten lain juga ada,” tegasnya.
Ia hanya berharap upaya yang sudah dilakukan itu bisa menjadi pemahaman. Yuni berharap hal itu bisa mengurangi dampak kekeringan dan menjadi lebih baik di 2019.
Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menyebut ancaman kekeringan yang melanda Indonesia. Menurutnya ancaman itu sudah terlihat di beberapa daerah, salah satunya di Kabupaten Sragen.
Hal itu disampaikan Prabowo saat membacakan Pidato Kebangsaan dan Visi Misi Indonesua Menang di JSS, Jakarta, Senin (14/1/2018) malam. Dalam kesempatan itu, Prabowo menyampaikan dirinya menemukan adanya keluhan kesulitan air di Pulau Jawa.
Dicontohkannya salah satunya terjadi di Sragen yang berdekatan dengan Solo. Menurutnya Sragen yang masih di Pulau Jawa, warga sudah mengeluhkan adanya kesulitan air.
“Di Sragen, 1 jam dari solo, rakyat kesulitan air. Mereka menyampaikan ke saya, enggak usah kirim kaos, enggak usah kirim baliho, enggak usah kirim spanduk. Tolong kirim tangki air,” ujar Prabowo dalam pidato yang ditayangkan di stasiun televisi nasional itu.
Dalam kesempatan itu Prabowo kemudian menjanjikan, jika dia terpilih akan membuat Indonesia mencapai swasembada air bersih. Ia menyebut dari informasi yang dikutipnya dari PBB diperkirakan bahwa saat 2025 seluruh bumi akan mengalami krisis air.
Prabowo juga menargetkan bisa Indonesia bisa mencapai swasembada energi.
“Kita harus hasilkan bahan bakar energi dari dalam negeri sendiri. Padahal pemerintah sendiri meramalkan tidak lama lagi kita harus impor 100% bahan bakar minyak. Kalau tidak ada tindakan-tindakan dan program-program yang sedini mungkin dan sesegera mungkin,” ujarnya.
Masih di kesempatan itu, Prabowo juga menyerukan tak boleh lagi ada warga di Indonesia yang kelaparan. Ia menegaskan tak boleh ada satu pun anak yang kekurangan gizi maupun kelaparan lagi di Indonesia.
Prabowo juga menyebut akan menjamin kebebasan pers dan kebebasan mengemukakan pendapat. Ia berjanji akan terbuka terhadap kritikan. Wardoyo