SRAGEN- Kepulan asap kembali menghiasi Lapas Kelas II A Sragen tadi pagi. Namun bukan akibat kerusuhan atau pembakaran, kepulan asap itu datang dari alat fogging petugas dinas kesehatan kabupaten (DKK) setempat.
Sejumlah petugas DKK memang terlihat melakukan fogging di semua blok di Lapas Sragen pagi tadi. Tingginya kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi di Sragen, menjadi alasan DKK melakukan fogging di semua blok napi di Lapas Sragen.
“Sekarang kan musim penghujan, seperti diketahui sudah banyak kasus DBD dan sudah banyak warga yang kena juga. Makanya hari ini kita kerjasama dengan DKK untuk digelar fogging,” papar Kalapas Sragen, Yosef Benyamin Yembise melalui Kasie Binadik, Agung Hascahyanto, Selasa (12/2/2019).
Menurutnya, fogging dilakukan menyasae ke semua sudut di Lapas Sragen. Semua ruangan dan kamar napi di semua blok tak luput dari sasaran pengasapan.
Perihal kasus DBD, Agung menyampaikan hingga kini Lapas masih steril dari kasus DBD. Belum ada yang terjangkit DBD di dalam Lapas Sragen.
Hal itu tak lepas dari program pencegahan yang sudah digencarkan selama ini mulai dari kebersihan hingga pemberian abate di bak mandi.
“Antisipasi terus kita lakukan agar warga binaan selalu meriksa bak mandi. Alhamdulillah sampai saat ini belum ada kasus,” terang Agung.
Ditambahkan fogging itu juga menjadi catatan sejarah mengingat sejak berdiri Lapas Sragen, seingatnya baru dua kali dilakukan fogging. Yang pertama sekitar 10 tahun silam.
Selama fogging berlangsung, ratusan napi memang terpaksa harus menyingkir sejenak dari dalam kamar. Setelah fogging selesai, mereka baru kembali menempati kamarnya masing-masing. Wardoyo