![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2019/03/IMG-20190322-WA0018.jpg?resize=640%2C360&ssl=1)
BANYUMAS, JOGLOSEMARNEWS.COM – Hujan deras di Desa Ketanda, Kecamatan Sumpiuh, Banyumas disusul tanah bergerak nyaris membelah rumah milik Suparno (57), Selasa (19/3/2019).
Tak hanya itu, tembok rumah yang berada di Grumbul Karang Banar RT 07 RW 01 Desa Ketanda, Kecamatan Sumpiuh ini juga retak dan membahayakan penghuninya.
Menurut keterangan pemilik rumah, peristiwa tersebut terjadi saat hujan deras mengguyur pada pukul 17.00 WIB. Tak berselang lama setelah itu terdengar suara gemeretak dari lantai rumahnya.
“Tegel lantai ruang tamu terangkat seperti terdorong dari dalam tanah kemudian retak sampai menganga,” kata Suparno.
Anggota keluarga inipun panik dan berusaha menyelamatkan diri keluar rumah. Tanah bergerak menyebabkan kerusakan parah pada rumah ini. Untuk menghindari hal yang tak diinginkan, keluarga berjumlah lima jiwa inipun mengungsi ke rumah kerabatnya.
“Kami sudah mengimbau agar pemilik rumah untuk mengungsi karena sangat membahayakan jika terjadi longsor susulan mengingat saat ini hujan masih terus mengguyur,” kata Kades Ketanda, Sutarno.
Ia juga mengimbau kepada warganya agar waspada jika terjadi hujan deras sebab dikawatirkan masih mungkin terjadi pergerakan tanah terutama di wilayah dengan kondisi tanah yang labil.
Sementara, Komandan TRC BPBD Banyumas, Kusworo mengatakan, hujan dengan waktu yang lama dan struktur tanah labil mengakibatkan tanah bergerak sepanjang 70 meter dengan ketinggian mencapai 15 meter.
“Gerakan tanah menyebabkan lantai bawah retak dari belakang sampai depan dengan kedalaman retakan mencapai 3-5 cm, sebagian besar tembok rumah retak 1-5 cm, penglari utama cor patah dan tiang utama bagian depan rumah miring,” katanya.
Pihaknya saat ini masih mendata jumlah kerugian serta berkoordinasi dengan perangkat desa dan Koramil serta relawan lainnya untuk penanganan sementara.