Beranda Daerah Sragen 966 Warga Sragen Ditemukan Derita Penyakit TBC. Bupati Ajak Masyarakat Mencegah dan...

966 Warga Sragen Ditemukan Derita Penyakit TBC. Bupati Ajak Masyarakat Mencegah dan Periksa Jika Ada Gejala!

Peringatan Hari TBC sedunia di Sragen. Foto/Humas
Peringatan Hari TBC sedunia di Sragen. Foto/Humas

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Angka penderita tubercolosis (TBC) di Sragen tercatat sebanyak 966 kasus di 2018. Bupati mengajak semua jajaran untuk bersinergi bersama-sama mencegah dan menanggulangi penyakit TBC.

Hal itu terungkap dalam peringatan hari TBC sedunia di arena CFD kemarin. Acara dipusatkan di Alun-alun Sragen dihadiri Bupati dan jajaran Forkompida.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto dalam laporannya menyampaikan tujuan diselenggarakannya acara itu untuk memperluas informasi dengan meningkatkan kepedulian masyarakat dan memperkuat komitmen agar turut serta dalam upaya pencegahan dan pengendalian TBC.

“Menempatkan TBC sebagai isu utama sektor di setiap tingkatan melalui melakukan upaya-upaya baru yang inovatif serta melibatkan orang ke dampak TBC atau mantan pasien dalam mendukung program pengendalian TBC,” ujarnya.

Ia menyebut angka penderita TBC di Kabupaten Sragen pada tahun 2018 sebanyak 966 kasus (CDR 39.4%) dengan CNR 109.6/100.000 penduduk.

Baca Juga :  Detik-detik Akhir Kampanye Pilkada 2024 Kyai NU di Sragen Pilih Dukung Bowo - Suwardi Ini Alasannya

Atas kondisi tersebut, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus melakukan program pencegahan dan pengendalian TBC adalah dengan strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS).

“Untuk mencapai Indonesia bebas TBC diperlukan dukungan dari segala sektor, baik di pusat maupun di daerah, oleh pemerintah maupun swasta,” paparnya.

Bupati menjelaskan langkah-langkah untuk meningkatkan penemuan kasus diantaranya dengan deteksi dini melalui penemuan kasus secara aktif/masif berbasis keluarga dan masyarakat. Hal ini bisa dalam bentuk Investigasi Kontak, melalui kontak erat, kontak serumah.

“Dengan tujuan edukasi, skrining gejala dan rujukan,” tutur Bupati.

Dalm kesempatan ini juga ada testimoni dari mantan pasien TBC, Siti yang menjelaskan pengalamannya saat menderita TBC.

“Batuk berdahak selama dua minggu berturut-turut tidak sembuh kemudian melaksanakan periksa ke Puskesmas. Di Puskesmas dilaksanakan pemeriksaan oleh petugas kesehatan dan ditemukan hasilnya bahwa saya positif terkena peyakit TBC (Tuberculosis),” jelasnya.

Baca Juga :  SMK Negeri 1 Plupuh Sragen Gembleng Mental dan Karakter Siswa Tangguh Bertajuk Jalan Ninja SKANIP Melalui Penyebaran Sepuluh Kebijakan

Siti dinyatakan bebas dari TBC (sembuh) setelah selama 6 bulan berturut-turut menjalani pengobatan di puskesmas.. Perwakilan petugas kesehatan Puskesmas Kedawung, Yani mengajak masyarakat siapa saja  yang mempunyai gejala TBC untuk periksa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Wardoyo