JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pada umumnya obat-obatan selalu menjadi andalan untuk mengatasi berbagai penyakit, seperti rasa nyeri. Tetapi perlu dicatat penggunaan obat-obatan tertentu yang dijual bebas ternyata meningkatkan risiko kerusakan ginjal.
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi Tunggul D. Situmorang menjelaskan, beberapa jenis obat yang dijual bebas bisa menurunkan fungsi ginjal. “Jika obat-obatan itu diminum dalam dosis besar dan terus-terusan, akan mengganggu fungsi ginjal,” kata dia di sela-sela konferensi pers World Kidney Day 2019 di Jakarta, Rabu, (13/3/2019).
Bagaimana jika obat-obatan yang diresepkan dokter yang harus diminum secara terus-menerus, seperti obat hipertensi atau penurun gula darah? Banyak pasien hipertensi dan diabetes yang takut meminum obat penurun tekanan darah terus menerus karena dikira dapat membahayakan ginjal.
Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Nefrologi Indonesia atau Pernefri Aida Lydia mengatakan, dokter sudah memperhitungkan keamanan obat bagi pasien. “Kalau dokter memberikan obat, berarti obat itu aman untuk ginjal pasien hipertensi. Jangan khawatir ginjal rusak karena obat darah tinggi atau obat kencing manis,” kata dia.
Hal terpenting bagi pasien hipertensi atau diabetes adalah menurunkan tekanan darah atau kadar gula dalam darah. Sebab, kerusakan ginjal umumnya terjadi karena dua penyakit itu.
“Mana sih yang benefitnya paling banyak? Apakah tidak usah minum obat lalu tekanan darahnya tidak terkontrol atau minum obat dan tekanan darahnya terkontrol? Akan jauh lebih berbahaya jika tekanan darahnya tidak terkontrol,” kata Aida.