SRAGEN,JOGLOSEMARNEWS.COM – Dua kecelakaan maut yang melibatkan truk tronton merenggut nyawa dua warga Mondokan, Sragen beberapa hari lalu. Kejadian kecelakaan tragis di dua lokasi berbeda itu hingga kini masih membekas dan menyiratkan duka.
Dua warga Mondokan yang meninggal itu masing-masing Sukartini (44) asal Dukuh Bendorejo RT 17, Desa Jekani, Mondokan. Buruh pabrik itu tewas mengenaskan akhir pekan silam usai terlindas truk di jalur Gawan-Gabugan tepatnya di sebelah barat jembatan.
Buruh malang yang baru pulang dari pabrik itu, mengalami kecelakaan saat hendak mendahului truk tronton di depannya. Saat nyalip, mendadak dari lawan arah melaju pemotor lain. Korban terpental tepat di depan roda tronton bagian belakang dan terlindas.
Di hari yang sama, kecelakaan serupa juga terjadi di Jalan Raya Solo–Purwodadi KM 37 tepatnya di Dukuh Ngroto, Desa Sumberejo, Kecamatan Mondokan. Seorang pengendara motor tewas setelah tertabrak truk fuso dari depan.
Korban diketahui bernama Larno (51) asal Dukuh Brujulan, Sumberejo, Mondokan. Pria itu tewas mengenaskan usai terlindas truk Fuso B 9228 KEU yang melaju dari arah berlawanan.
Fakta di lapangan, kedua korban mengalami kecelakaan dengan kronologis hampir sama. Yakni, hendak mendahului kendaraan di depannya, namun tak dinyana ada kendaraan dari depan sehingga nyenggol dan lalu terjatuh.
Malang tak dapat ditolak, kedua korban sama-sama terjatuh tepat di depan truk tronton sehingga kemudian tertabrak.
Kejadian itu mendapat atensi khusus dari Kasatlantas Polres Sragen, AKP Dani Permana Putra. Mewakili Kapolres AKBP Yimmy Kurniawan, ia mengatakan kedua korban memang meninggal dunia.
Dari dua kejadian itu, ia mengimbau agar masyarakat dan pengendara kendaraan senantiasa berhati-hati dalam berkendara di jalan raya.
Pesan lain, Kasat mengatakan yang perlu diperhatikan adalah ketika hendak mendahului kendaraan lain, harus dipastikan situasi jalur dan jarak pandang aman.
“Jangan dipaksakan mendahului kalau memang jalurnya sempit dan situasi arus dari lawan arah tidak terpantau. Pastikan arus dari lawan arah benar-benar aman dan tidak ada kendaraaan, jika ingin mendahului,” paparnya Sabtu (23/3/2019).
Kasatlantas menambahkan, pengendara diharapkan senantiasa memperhatikan kecepatan dan tak memacu dalam kondisi badan yang kurang fit. Jika sekiranya, kondisi tidak fit, lebih baik beristirahat terlebih dahulu agar bisa tetap berkendara dalam konsentrasi penuh.
“Kalau lelah, sebaiknya istirahat dulu. Jangan dipaksakan, karena kalau lengah konsentrasi, bisa berakibat fatal,” terangnya.
Ia berharap dengan kehati-hatian dan mematuhi peraturan berkendara, setidaknya bisa menekan angka kecelakaan. Wardoyo