Beranda Umum Nasional Pengamat: Prabowo Jangan Cepat Kegirangan Lihat Survei Litbang Kompas

Pengamat: Prabowo Jangan Cepat Kegirangan Lihat Survei Litbang Kompas

pilpres
Ilustrasi

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Hasil survei Litbang Kompas telah membuat kubu kegirangan dan berbesar hati, karena hasilnya menunjukkan elektabilitas paslon 02 itu naik cukup siginifikan.

Namun demikian, Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti mengingatkan agar kubu Prabowo Subianto tidak cepat puas dengan survei Litbang Kompas tersebut.

Menurut Rangkuti, survei tersebut seharusnya juga menjadi peringatan bagi kubu penantang Jokowi tersebut.

“Selama lima bulan masa kampanye, kubu Prabowo hanya mampu menaikkan elektabilitas 4,7 persen,” ujar Ray Rangkuti dalam acara diskusi di bilangan Gambir, Jakarta, Senin (25/3/2019).

Menurut Rangkuti, posisi antara Jokowi dan Prabowo saat ini tidak akan berbeda jauh. Survei elektabilitas Litbang Kompas, misalnya, Jokowi – Ma’ruf berada di angka 49,2 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 37,4 persen dengan tingkat kesolidan pemilih 87-88 persen.

Baca Juga :  PDIP vs PSI Makin Keras, Elite Banteng Balas Ahmad Ali:  Cuma Mau Viral di Medsos

“Peluang paslon menambah suara saat ini, hanyalah dengan meraup undecided voters,” ujar dia.

Rangkuti memprediksi, dari 13,4 undecided voters yang dipotret survei Litbang Kompas, hanya tiga persen yang berpotensi direbut kedua paslon.

“Tingkat kesolidan undecided voters ini juga tinggi,” ujar dia.

Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengatakan hasil survei Litbang Kompas senada dengan sigi internal timnya dua setengah bulan lalu.

Dia menyebut timnya juga menemukan tren Prabowo – Sandiaga, meski masih kalah, namun sudah mulai mendekati Jokowi – Ma’ruf Amin, “Ya alhamdulilah kami mendapati kesamaan,” kata Sandiaga di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).

Baca Juga :  Konflik PBNU Memanas, Yahya Staquf Akui Diteror Lewat Telepon dan WA

www.tempo.co

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.