![ee9be6b4-348a-4fb5-911b-7c8c6340e91e](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2019/04/ee9be6b4-348a-4fb5-911b-7c8c6340e91e.jpg?resize=640%2C427&ssl=1)
![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2019/04/ee9be6b4-348a-4fb5-911b-7c8c6340e91e.jpg?resize=500%2C333&ssl=1)
SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 1.134 nyawa melayang akibat kecelakaan lalu lintas di seluruh wilayah Indonesia selama kurun 2018. Tak hanya itu, lebih dari 1 juta pengendara ditilang akibat pelanggaran saat berlalu lintas.
Data itu terungkap dalam apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Candi yang digelar di Mapolres Sragen, Senin (29/4/2019) pagi. Apel digelar pukul 07.40 WIB dipimpin langsung Kapolres Sragen, AKBP Yimmy Kurniawan.
Apel diikuti sekitar 300 personel Polres dan TNI serta unsur terkait.
Dalam sambutannya, Kapolres membacakan amanat dari Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Polisi Refdi Andri. Kapolres mengatakan bahwa apel gelar pasukan dilaksanakan pasca pileg dan pilpres tahun 2019 serta cipta kondisi menjelang bulan suci ramadhan 1440 Hijriyah.
Serta untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personel maupun sarana pendukung lainnya. Sehingga kegiatan operasi yang digelar mulai 29 April-12 Mei mendatang dapat berjalan dengan optimal dan dapat berhasil sesuai dengan tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan.
Ia menyampaikan data di Korlantas Polri mencatat sepanjang tahun 2017 total pengendara yang ditilang sumlah 833.607 orang. Angka ini melonjak pada tahun 2018 dengan jumlah pelanggar yang ditilang sejumlah 1.243.047 orang.
“Ada tren kenaikan sebesar 49 %. Untuk teguran tahun 2017 sejumlah 833.607 pelanggaran dan pada tahun 2018 sejumlah 891.525 pelanggaran atau ada tren kenaikan 7 %,” paparnya.
Kemudian jumlah kecelakaan lalu lintas tahun 2017 sejumlah 5.556 kejadian dan pada tahun 2018 sejumlah 4.096 kejadian atau ada tren penurunan sebesar 26 %.
Selama dua tahun jumlah korban kecelakaan juga turut disampaikan.
Korban meninggal dunia tahun 2017 sejumlah 1.605 orang dan pada tahun 2018 sejumlah 1.134 orang atau ada tren penurunan 29 %.
Lantas korban luka berat tahun 2017 sejumlah 819 orang dan pada tahun 2018 sejumlah 542 orang atau ada penurunan trend 34 %.
“ Korban luka ringan tahun 2017 sejumlah 6.470 orang dan pada tahun 2018 sejumlah 4.799 orang atau ada penurunan tren 26 %. Kerugian rupiah tahun 2017 sejumlah Rp 11.714.125.000,- dan pada tahun 2018 sejumlah Rp 9.787.665.000 atau ada penurunan trend 16 %,“ pungkasnya. Wardoyo