SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM -Presiden Jokowi menolak pemberian suvenir berupa beras dari Bupati Sragen saat kunjungan kerja silaturahmi dengan Gapoktan, Perpadi dan Penyalur Pupuk di Sragen, Rabu (3/4/2019). Penolakan Presiden disampaikan saat memberikan pidato sambutan di hadapan ribuan hadirin yang memadati GOR Diponegoro Sragen.
“Tadi Bupati bilang mau beri suvernir saya beras tapi saya tolak. Kalau mau memberi jangan sekilo. Silahkan kirim 100 truk ke istana. Saya bayar
Tapi dipilihkan beras yang dari Sragen. Saya bayar,” papar Presiden disambut aplaus hadirin.
Dalam kesempatan itu Jokowi mendorong perlunya modernisasi usaha pertanian khususnya pengeringan padi dan penggilingan. Menurutnya sudah puluhan tahun petani mengeringkan padi selalu manual atau dijemur di pinggir jalan.
Menjemur padi secara tradisional menjadikan kualitas produksi beras turun, bahkan kondisi ini tidak hanya terjadi pada hasil padi, tetapi juga jagung.
Jokowi meminta pada Perpadi agar membeli alat dryer untuk mengeringkan padi. Selain itu, Perpadi diminta agar membeli alat-alat packaging agar produk beras petani punya harga jual tinggi.
“Ini sudah zaman moderen. Sejak saya kecil petani jemur gabah di pinggir jalan. Penggilingan padi harus punya punya alat dryer (pengering) agar hasilnya bagus,” papar Jokowi.
Jokowi menngatakan kini produksi pangan Indonesia kalah dengan negara seperti Vitnam,Thailand, dan Singapura. Sehingga jangan sampai terlampaui oleh Laos dan Kamboja.
Jokowi memberikan solusi kepada petani agar membeli mesin pengering padi dan jagung, untuk memperbaiki kualitas.
Sementara, sebelumnya Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dalam sambutannya menyampaikan jika Sragen merupakan salah satu daerah lumbung padi nasional. Pertanian Sragen menjadi sektor utama dengan lahan pertanian mencapai 70-80 persen .
“Makanya kami ingin meminta bimbingan dan arahan bapak presiden,” ucapnya.
Di atas podium, Yuni sempat mengutarakan sebenarnya sangat ingin memberikan cinderamata berupa beras dari Sragen pada Jokowi. Hanya saja niat tersebut diurungkan karena sudah memasuki masa kampanye.
“Saya khawatir ada interpretasi berbeda kalau kami memberikan beras. Tapi kami cukup lega saat jamuan makan bapak kerso (mau) tambah, berarti beras Sragen memang top dan enak,” katanya. Wardoyo
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com