SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tim Polda Jateng kembali turun melakukan pemeriksaan terkait keberadaan Proyek Jembatan Bagor-Muneng di Kecamatan, Miri, Sragen. Tim yang terdiri dari empat personel itu memeriksa konstruksi jembatan dan semua sudut proyek senilai Rp 10,158 Miliar yang baru selesai akhir 2018 namun sudah diwarnai kerusakan itu.
Data yang dihimpun di lapangan, empat personel dari Polda Jateng itu hadir sekitar pukul 10.00 WIB. Selama hampir satu jam, mereka melakukan pemeriksaan di lokasi jembatan.
Empat personel itu turun dengan mengenakan pakaian sipil. Mereka terlihat mengukur jembatan, mengeceng kondisi pilar, besi, hingga memeriksa bagian talud penopang yang sebagian sudah retak dan ambles.
Saat pemeriksaan berlangsung, tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPU-PR) Sragen juga berada di lokasi.
Pemeriksaan berlangsung hingga sekitar pukul 11.00 WIB. Sejumlah tokoh masyarakat setempat membenarkan adanya pengecekan dan pemeriksaan oleh tim Polda itu.
“Iya, tadi ada beberapa personel yang informasinya dari kepolisian Jateng yang turun memeriksa beberapa bagian jembatan,” ujar Didik, warga setempat Kamis (16/5/2019).
Pemdes Bagor, Miri, tak menampik saat dikroscek perihal pemeriksaan proyek oleh Tim Polda. Salah satu perangkat desa menyampaikan, sebelumnya memang sudah ada surat pemberitahuan dari Polda terkait rencana pemeriksaan di Jembatan Muneng Miri.
“Tadi sekitar satu jam memeriksa. Banyak titik di jembatan yang diperiksa. Habis itu lalu berlanjut ke Karanganyar katanya,” ujar perangkat desa yang enggan disebut namanya itu.
Kabar pemeriksaan oleh tim Polda juga dibenarkan oleh Komisi III DPRD. Anggota Komisi III DPRD Sragen, Muh Harris Efendi dan Mualim Sugiyono juga mengaku sudah mendengar agenda itu. Menurutnya, pengerjaan proyek miliaran oleh PT Bangun Gumelar Jaya Blora itu memang terdapat beberapa aspek yang kurang sesuai.
Salah satunya di bagian urugan opridnya yang harusnya sesuai RAB diambilkan dari sumber galian akan tetapi tanah urugannya hanya diambilkan dari lokasi pekerjaan.
Hal itulah yang membuat kondisi opridan kurang maksimal dan bagian talud sudah mulai ambles.
Pantauan di lokasi, bagian sebelah barat yang amblas terlihat barusaja ditambal.Kondisi retakan di bagian talud sisi barat yang sempat memanjang ke bawah juga terlihat bekas barusaja dilabur.
Di lokasi yang ambles juga terlihat masih ada urugan pasir bekas barusaja digunakan. Wardoyo