JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Aksi Massa 22 Mei, Wiranto Minta TNI-Polri Jaga KPU dengan Pentungan Saja

tempo.co
ย ย ย 

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM โ€“ Personel TNI dan Polri disarankan untuk menggunakan pentungan saat mengamankan aksi massa 22 Mei 2019 mendatang.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto. Dia mengatakan, personel TNI dan Polri tidak menggunakan senapan saat mengamankan aksi massa 22 Mei mendatang.

“Kalau 1998 dulu enggak, senapan dipakai, pakai peluru hampa. Lawannya pakai peluru tajam bunuhin orang. Sekarang enggak, senapan simpen aja. Pakai pentungan aja. Itu pun kalau perlu aja dipakai,” ujar Wiranto di Hotel Paragon, Jakarta, Kamis (16/5/2019).

Sebagaimana diketahui, massa pendukung pasangan Capres Prabowo-Sandiaga berencana melakukan unjuk rasa saat pengumuman rekapitulasi hasil Pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Baca Juga :  Tim Hukum Ganjar-Mahfud Serahkan Kesimpulan ke MK, Ini 5 Pelanggaran Fatal dalam Pilpres 2024

Elemen masyarakat yang lain juga akan melakukan aksi di depan KPU untuk mengamankan gedung tersebut dari para pengunjuk rasa.

Wiranto mengatakan, KPU dan Bawaslu nantinya juga akan dijaga pasukan yang disebut Asmaul Husna.

“Pakai baju putih saja, jadi kalau di sana takbir, sini takbir juga. Kita rangkul-rangkulan aja supaya enggak ada konflik,” ujar dia.

Pasukan Asmaul Husna ini awalnya dibentuk oleh Brimob Polri menjelang Aksi Bela Islam pada 4 November 2016.

Pasukan itu juga diturunkan saat mengawal massa aksi di gedung Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat pekan lalu.

Baca Juga :  Demi Ungkap Pelanggaran Pilpres 2024, Masyarakat Sipil Desak Pengadilan Rakyat

Menurut dia, pencegahan penumpukan massa ini sangat penting untuk mencegah terjadinya konflik sosial yang memungkinkan terjadi kerusuhan.

Selain itu, dia juga meminta Panglima Kodam atau Pangdam dan Kapolda untuk mencegah massa ke Jakarta, mengingat ada potensi aksi massa saat pengumuman hasil rekapitulasi pemilu pada tanggal 22 Mei mendatang.

“Supaya enggak terjadi penumpukan di daerah, saya perintahkan Pangdam dan Kapolda, jangan biarkan masyarakat keluar daerah menuju Jakarta. Selesaikan masalah di sana,” ujar Wiranto.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com