Beranda Daerah Sragen Begini Reaksi Mantan Bupati Untung dan Agus Saat Didatangi Rombongan Pemkab di...

Begini Reaksi Mantan Bupati Untung dan Agus Saat Didatangi Rombongan Pemkab di Hari Jadi Sragen 2019

Rombongan bupati saat menyambangi kediaman mantan Bupati Untung Wiyono (kiri) dan Agus Fatchur Rahman (kanan). Foto kolase/Wardoyo
Rombongan bupati saat menyambangi kediaman mantan Bupati Untung Wiyono (kiri) dan Agus Fatchur Rahman (kanan). Foto kolase/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Anjangsana ke mantan bupati dalam rangka HUT Sragen 2019 juga digelar di kediaman dua pemimpin terakhir, Untung Wiyono dan Agus Fatchur Rahman.

Setelah menyambangi kediaman Soedjadi dan HR Bawono, rombongan bupati dan jajaran Muspida bergerak menuju kediaman Untung Wiyono di Dayu, Karangmalang, Sragen.

Untung yang tak lain adalah ayahanda Yuni, menyambut baik kedatangan rombongan bupati dan Muspida.

Ia yang pernah dua periode memimpin Sragen, mengapresiasi apa yang sudah dicapai dan diraih Sragen saat ini. Menurutnya kondisi Pemkab dan pengelolaan sudah jauh berbeda dengan masa saat dirinya memimpin.

“Sekarang anggaran sudah banyak. Beda dengan dulu,” paparnya.

Ia mengapresiasi silaturahmi yang dijalankan ke mantan-mantan bupati. Ia berharap itu menjadi tradisi dan ke depan dilanjutkan.

Baca Juga :  Sosialisasi 4 Pilar DPR RI Dikemas Melalui Budaya Jawa Tengah, Sriyanto Saputro Tekankan Pentingnya Penguatan Nilai Kebangsaan

“Ini tradisi yang bagus ya budaya silaturahmi Hablum Minannas. Tradisi ini harus dilanjutkan terus agar jadi budaya,” kata Untung.

Silaturahmi kemudian berlanjut ke kediaman mantan bupati Agus Faturrahman di Jl Aipda KS Tubun, Kampung Kuwungsari, Sragen.

Suasana di kediaman Agus FR terlihat sangat cair. Sesekali perbincangan diselingi dengan candaan.

Tak banyak yang disampaikan Agus. Ia hanya menyebut tradisi itu bagus.

“Silaturahmi itu bagus, harus dilanjutkan,” terangnya.

Sementara Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan acara anjangsana ke mantan bupati itu memang baru kali pertama digelar selama 3 tahun kepemimpinannya. Tujuannya menghormati jasa para pemimpin Sragen yang pernah mengemban tugas di Sragen.

“Para bupati yang sudah tiada saja makamnya dikunjungi, mosok ini para bupati sepuh yang masih sugeng (hidup), tidak kita kunjungi,’’ tuturnya. Wardoyo

Baca Juga :  Mantap Inovasi Bank Djoko Tingkir Sragen Red and Black Dragon Solusi Perangi Rentenir Hingga Pinjol, Langsung Menerima Sragen Award 2025

 

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.