SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kecelakaan maut truk AD 1329 VE pengangkut rombongan buruh panen padi yang terguling di jalan Plupuh-Masaran, tepatnya di Desa Dari, Plupuh, Selasa (30/4/2019) menyisakan cerita memilukan. Satu buruh tewas dan belasan lainnya mengalami luka sedang hingga berat akibat insiden itu.
Tak hanya itu, kecelakaan itu juga menyiratkan kisah tersendiri bagi Daliman (45), sopir ambulans Puskesmas Plupuh I. Ya, bagi Daliman yang pertama kali ikut menolong dan mengevakuasi para korban, kejadian pagi itu menyisakan cerita yang barangkali akan terus membekas di ingatannya.
Terutama cerita soal bagaimana dirinya dan tim saat berjibaku mengevakuasi korban yang berserakan usai tertumpah dari truk.
“Kejadiannya masih sangat pagi. Begitu kami sampai di lokasi, penumpang sudah tergeletak di jalan. Lalu kami bawa ke Puskesmas dalam kondisi luka. Ada yang patah dua kakinya. Saking banyaknya korban yang kita angkut, kondisi mobil ambulans saya sampai gupak (penuh) lumuran darah. Waktu itu sudah nggak mikir, yang penting semua korban cepat sampai di Puskesmas,” paparnya.
Namun karena mayoritas korban mengalami luka parah, mereka langsung dirujuk ke sejumlah rumah sakit. Daliman yang akrab disapa Pak Ben itu mencatat ada lima yang dirawat di Puskesmas namun rawat jalan.
Lalu 7 dievakuasi ke RSUD Sragen dan 7 lainnya di RSI Amal Sehat.
Satu korban yang dirawat di RSUD Sragen, Pariyo akhirnya meninggal dunia.
Pariyo menyebut evakuasi ke Sragen dilakukan dengan bantuan mobil PMI. Karena ambulans di Puskesmas hanya satu unit. Proses merujuk baru selesai siang hari dan sekitar 13.00 WIB, ia baru bisa mencuci mobil ambulansnya.
Kasatlantas Polres Sragen, AKP Dani Permana Putra mengungkapkan truk memuat 25 orang yang hendak bekerja buruh panen padi. Dari laporan personelnya, data korban sementara 13 orang dengan satu meninggal dunia.
“Yang meninggal satu orang. Yang lainnya luka,” tukasnya. Wardoyo