JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kubu Prabowo-Sandiaga membeberkan kecurangan Pemilu 2019 di Hotel Sahid Jakarta, kemarin.
Mengenai hal itu, kubu Jokowi-Ma’ruf menilai hal itu adalah membongkar aib dan kecurangan diri sendiri.
“Agenda mereka itu membuka kecurangan mereka sendiri,” ujar Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Arya Sinulingga saat dihubungi Selasa (14/5/2019) malam.
Arya menyebutkan beberapa contoh kecurangan yang ditunjukkan oleh kubu Prabowo, justru terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS), tempat Prabowo-Sandiaga menang.
Paparan permainan di TPS 13 Nanggerang, Sukabumi yang disebut TPS siluman karena ada sejumlah DPT yang memiliki tanggal lahir sama.
Arya mengirim draft scan formulir C1 asli yang diperoleh dari saksi TKN di TPS itu. Dalam C1 tertera Prabowo-Sandiaga mendapatkan 130 suara, sedangkan Jokowi-Ma’ruf mendapatkan 47 suara di TPS itu.
“Itu kan dia (02) sampaikan TPS tuyul. Ternyata di TPS itu yang menang Prabowo. Jadi yang tuyul siapa ini?” ujarnya.
Selasa (14/5/2019), Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso menyatakan kubunya menolak hasil perhitungan suara pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pasalnya, BPN menilai telah terjadi banyak kecurangan yang merugikan pihaknya pada Pilpres 2019.
Pernyataan itu disampaikan dalam simposium mengungkap fakta-fakta kecurangan pilpres 2019 di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Tim teknis BPN menyampaikan pemaparan mengenai berbagai kecurangan yang terjadi sebelum, saat pemungutan suara, dan sesudahnya.
Di antaranya Kartu Keluarga di beberapa tempat mereka nilai manipulatif, lalu jumlah pemilih tetap yang bermasalah, serta dugaan adanya TPS tuyul yang memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf.
“Mencermati paparan ahli tentang kecurangan-kecurangan pemilu 2019 serta mengacu rekomendasi sekjen partai Koalisi Adil Makmur, kami BPN Prabowo – Sandiaga bersama rakyat Indonesia yang sadar akan hak demokrasinya, menyatakan menolak hasil perhitungan suara dari KPU RI yang sedang berjalan,” kata Djoko.