SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus hilangnya Taufik Rochim (27), TKI asal Pijilan, Jambanan, Sidoharjo di perairan Panama, Amerika Tengah, dua bulan silam masih menyisakan misteri.
Tepat hari ini, 15 Juni 2019, hilangnya Taufik tepat dua bulan.
Namun pria yang bekerja sebagai berkebangsaan Taiwan itu hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Muhammad Arifin (29) kakak dari Taufik mengatakan belum ada tanda-tanda titik terang mengenai adiknya.
“Kemarin 16 Mei, kami diajak pertemuan dengan pihak Perusahaan Mandiri Maritim Sejahtera dan pengacara dari Pemalang yang jadi penyalur, perangkat desa, Polisi, tapi ya belum ada hasil,” papar Arifin kepada wartawan, Jumat (14/6/2019).
Kabar hilangnya Taufik juga diungkapkan Wabup Dedy Endriyatno. Ia mengatakan kabar hilangnya Taufik diketahui dari laporan di media sosial. Pemkab langsung berkomunikasi dengan BNP2TKI dan langsung di cek dengan KJRI di Taiwan.
Hanya saja hasilnya sementara Taufik belum terdaftar di Sesko TKI Taiwan.
“Saya menyayangkan di hari buruh ada kabar duka TKI dari Sidoharjo Sragen. Kabar hilang pada 15 April 2019. Tapi sampai saat ini belum ada rilis resmi dari perwakilan. Kami dapat informasi langsung bergerak, koordinasi dengan instansi terkait,” katanya kepada wartawan.
Meski demikian, kedua orang tua Taufik, Ngadiman Sarifudin dan Suparti, masih meyakini bahwa Taufik masih hidup. Hal itu diungkapkan saat ditemui wartawan di Dusun Pijilan RT 4, Desa Jambanan, Sidoharjo, Jumat (14/6/2019).
Kepada wartawan, Suparti mengatakan secara naluri ia masih yakin bahwa putranya itu masih hidup. Meski tepat dua bulan hilang dan belum ada kabar, ia masih menaruh harapan besar putranya itu bisa segera ditemukan.
Ia mengaku menjelang dua bulan hilangnya Taufik, mendadak ia didatangi putranya itu dalam mimpi. Wardoyo