KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus serangan Demam Berdarah Dengue (DD) di Karanganyar, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dalam kurun waktu Januari hingga bulan Juni 2019, terjadi 600 kasus, dengan korban meninggal sebanyak 4 orang.
Kasus serangan DBD ini, mengalami peningkatan 9 kali lipat atau 900 persen jika dibandingkan tahun lalu, dalam kurun waktu yang sama.
Hal tersebut dikatakan kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Cucuk Heru Kusumo, usai menghadiri pamitan haji di rumah dinas bupati, Selasa (25/06/2019).
Menurut Cucuk Heru Kusumo, peningkatan serangan DBD inii, lebih disebabkan karena menurunnya peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Dari pemetaan kasus, daerah endemis penyebaran penyakit DBD di Karanganyar meliputi, kecamatan Colomadu, Kebakramat, Jaten, Karanganyar Kota.
“ Memang cenderung mengalami peningkatan. Salah satu faktor penyebabnya, karena menurunnya peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, serta faktor iklim ,” papar Cucuk kepada wartawan, Selasa (25/06/2019).
Terkait dengan masih adanya kemungkinan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegipty yang akan menyerang masyarakat, DKK mengajak agar gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang digalakkan pemerintah dilakukan secara konsisten. Potensi berkembangnya nyamuk seperti tempat-tempat penampungan air harus dibersihkan sehingga diharapkan penyakit ini tidak meluas.
“ Upaya yang dilakukan, dengan mengaktifkan kembali semua lini.Termasuk mengingatkan jaga kebersihan lingkungan dan tidak mengandalkan foging. Foging itu bukan alat menyelesaikan masalah. Itu hanya even. Masyarakat kan hanya mengandalkan foging, itu keliru. Yang utama adalah pemberantasan sarang nyamuk dan jaga kebersihan lingkungan,” tandasnya. Wardoyo